Roy Nissany Prioritaskan Penguatan Mental
Roy Nissany ingin mencetak prestasi lebih baik di Formula 2 2022 karena belum siap meninggalkan ajang tersebut. Oleh karena itu, ia menyusun program latihan yang mengedepankan pada psikologis.

Sudah tiga tahun pilot berpaspor Israel dan Prancis berjuang di F2. Sejauh ini, terlihat kemajuan dari sisi prestasi meski tak terlalu signifikan.
Mengawali petualangan dengan Campos Vexatec Racing dan berakhir di peringkat ke-22 pada musim 2018. Setelah itu, ia absen satu musim karena cedera parah.
Baru dua tahun kemudian, pembalap 27 tahun itu comeback tapi pindah ke Trident Racing. Ia melompat tiga tingkat.
Musim lalu, Nissany ditampung DAMS. Akhirnya, ia naik podium perdana sepanjang karier di F2. Ia finis urutan ketiga Sprint Race 1 F2 Monako. Peringkat klasemennya pun meningkat ke posisi ke-16.
Trofi semata wayang tersebut membuatnya ketagihan. Ia bertekad lebih sering menembus tiga besar pada musim kedua memperkuat DAMS.
Nissany pun memetakan cara untuk mencapai targetnya. Test driver Williams itu mengutamakan latihan otak dan mental selama jeda musim, di samping menguatkan fisik dan mencari pace terbaik lewat simulator.
“Saya harus lebih kencang dan saya harus bekerja keras untuk jadi pembalap kencang. Saya mengupayakan lewat banyak aspek, latihan otak dan mental, serta latihan psikologi, diimbangi dengan latihan fisik dan simulator,” ujarnya dikutip dari laman resmi Formula 2.
“Saya melakukan apa pun yang bisa, meski pindah ke go-kart atau drifting di atas es, semua aktivitas yang membangunkan neuron di otak, yang saya gunakan saat balapan.
“Saya yakin latihan psikologi sangat membantu. Mungkin tanpa itu, saya tidak ada di sini hari ini. Saya tidak punya karier panjang di belakang saya. Saya akan selalu bekerja pada itu.”
Hasil latihan psikologis membuat pembalap, yang mulai beraksi di go-kart pada usia enam tahun itu, melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif. Ia pun bertekad menambah trofi lagi di raknya.
“Saya ingin terus berkembang. Saya tidak siap hengkang dari Formula 2, saya ingin lebih banyak penghargaan di rak. Saya punya koneksi dengan tim di DAMS, mereka yakin kepada saya dan saya percaya kepada mereka,” ucapnya.
“Kami punya keselarasan kerja dengan sangat baik. Sungguh hebat lanjut dengan mereka.”

Ralph Boschung, Campos Racing Roy Nissany, DAMS
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Nissany, yang bertahan di DAMS pada 2022, melihat skuadnya jauh lebih bagus dalam menangani mobil dengan ban 18 inchi.
“Saya kira semua sudah berkembang dan semua membuat langkah maju. DAMS termasuk, tapi mungkin belum cukup berkembang. Itu bukan rahasia, kami semua menyadarinya dan kami melakukan upaya sangat besar untuk meningkatkan ini dan membuat langkah maju lebih besar,” ia menjelaskan.
“Kadang kami bisa mengekspresikan potensi yang tepat, seperti di Silverstone dan Monako, di mana saya kualifikasi dengan baik dan di Monza, di mana kami punya pace balapan lebih kuat, tapi secara keseluruhan, itu sangat naik dan turun. Saya melakukan kesalahan dan mobil tidak sempurna kadang-kadang.”
Putra eks pembalap tes Minardi Cosworth, Chanoch Nissany, memandang tiga musim kemarin sebagai tahun pembelajaran.
“Sulit merefleksikan musim ini, apakah bagus atau buruk, karena ini adalah kurva pembelajaran. Meski ini adalah tahun ketiga di F2 dan saya pembalap tertua di grid. Selalu ada ruang untuk peningkatan,” tuturnya.
“Jelang musim 2022 dan tes, kami akan mencoba mendulan sedikit data semampu kami, sehingga kami dapat mengerti lebih baik dan lebih dalam, apa yang terjadi dengan mobil dan bam, sehingga kami dapat meningkatkannya.”
Nama Besar Sang Ayah Permulus Karier Jack Doohan
Frederik Vesti Ingin Lebih dari Konsisten Poin di Formula 2
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.