Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
FIA F2 F2 Austria

Logan Sargeant Sadar: Ban Basah Keputusan yang Salah

Pembalap Tim Carlin Logan Sargeant mengaku dirinya sudah tahu bahwa menggunakan ban basah di Feature Race F2 Red Bull Ring, Austria, adalah keputusan yang salah.

Logan Sargeant, Carlin on the podium

Sargeant menyadari hal tersebut saat mengakhiri formation lap menjelang Feature Race F2 Red Bull Ring, Austria, Minggu (10/7/2022). Pembalap asal Amerika Serikat ini memang terlihat kesulitan di awal balapan.

Pada saat start, Sargeant sebenarnya berada di posisi ketiga. Tapi, ia langsung kehilangan banyak posisi, karena memilih menggunakan ban basah dalam kondisi lintasan yang sedang mengering dari basah.

Pembalap Tim Trident Richard Verschoor menjadi sosok terdepan yang menggunakan ban slick saat start, yakni di posisi kedelapan. Ia kemudian mengambil alih posisi pertama di lap keenam, saat pembalap lain memutuskan mengganti ban basahnya.

Melihat situasi tersebut, Sargeant mengatakan bahwa dirinya sudah menyadari keputusan menggunakan ban basah di awal balapan merupakan keputusan yang salah.

Tapi untungnya, karena ada periode safety car, ia bisa menjaga temperatur ban soft miliknya, sehingga kemudian bisa melakukan pitstop dengan lancar.

Baca Juga:

Di fase akhir balapan, pembalap junior Williams tersebut bisa kembali bersaing di barisan depan. Ia pada akhirnya meraih podium, yakni P3, setelah Roberto Merhi mendapatkan penalti waktu sebesar lima detik.

"Saya memiliki perasaan bahwa ban slick lebih baik ketimbang ban basah," tutur pembalap berusia 21 tahun tersebut.

"Sulit untuk menentukan keputusan pada saat Anda memulai balapan dari P3, dan semua orang menggunakan ban basah. Jika Anda mengambil keputusan untuk mengganti ban, Anda bisa saja membuat balapan Anda sendiri dan tim jadi berantakan.

"Jadi kami putuskan untuk tetap bertahan dengan ban basah, yang mana tidak sesuai dengan perkiraan kami. Saya sedikit marah memang, karena saya berada di barisan belakang.

"Tapi tim melakukan pitstop dengan fenomenal. Saya kemudian melesat seperti kereta di fase balapan selanjutnya.

"Intinya, saya sadar bahwa keputusan yang kami buat dengan ban basah itu salah sejak akhir formation lap. Saya optimistis mungkin kami bisa bertahan hingga mandatory pitstop. Untungnya safety car membantu kami.

"Jadi, saya senang kami membuat keputusan yang baik di tengah balapan. Jelas ini menjadi hasil yang bagus bagi kami."

Jehan Daruvala, Prema Racing

Jehan Daruvala, Prema Racing

Photo by: Red Bull Content Pool

Verschoor, yang melakukan pertaruhan di awal balapan dengan menggunakan ban slick, mengatakan bahwa dirinya sempat ragu memilih menggunakan ban kering. Jalannya balapan di beberapa lap pertama menjadi rumit baginya.

Tapi, ia tahu bahwa lintasan akan mengering, sehingga penggunaan ban slick sejak awal balapan benar-benar terbayarkan dengan kemenangan.

"Saat formation lap, saya melihat kondisi lintasan. Memang aspalnya mulai mengering. Kami kehilangan waktu hanya di dua atau tiga tikungan. Jadi ini keputusan yang bagus untuk saya," ungkap pembalap asal Belanda tersebut.

"Ditambah, saya merasa beruntung karena ada periode safety car. Itu benar-benar datang di waktu yang tepat.

"Tikungan 1 dan Tikungan 3 (Red Bull Ring) menurut saya menjadi yang paling rumit. Kemudian saya harus mengerem di Tikungan 4. Dan dari situ sampai akhir, saya hanya tinggal menjaga temperatur ban."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Feature Race F2 Austria: Verschoor Dominan, Merhi Kena Sial
Artikel berikutnya Melanggar Regulasi, Kemenangan Richard Verschoor Dicabut

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia