Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
FIA F2 F2 Azerbaijan

Sempat Ditentang, Keluarga Kini Dukung Karier Balap Samaia

Tak mudah bagi Guilherme Samaia untuk menjalani status sebagai pembalap. Awal kiprahnya bahkan mendapat tentangan dari pihak keluarga.

Guilherme Samaia, Charouz Racing System

Juara Formula 3 Brasil Light 2015 dan Formula 3 Brasil 2016 itu melakoni debut Formula 2 pada 2020, dengan memperkuat Campos Racing.

Samaia mengaku, bahwa dia dan keluarganya telah mempertaruhkan segalanya untuk pindah ke Eropa demi berlomba di ajang single-seater itu, dalam upaya menuju Formula 1.

“Dalam kehidupan ini, dalam dunia balap, Anda harus memiliki banyak dedikasi. Kami banyak berkeringat untuk mencapai tempat kami sekarang dan jalan saya ke titik ini tidak mudah,” tuturnya mengutip situs resmi F2.

“Keluarga saya sebenarnya tidak suka balapan, dan mereka tidak ingin saya berada di sini.

“Ada titik balik dalam hidup saya, di mana saya mengubah pikiran mereka, yang untungnya saya lakukan. Itu adalah momen yang cukup besar bagi saya karena penting untuk mendapatkan dukungan mereka.”

Guilherme Samaia

Guilherme Samaia

Foto oleh: Guilherme Samaia

Samaia kemudian mengungkapkan, bagaimana keluarganya berusaha keras untuk menahannya sementara waktu.

“Mereka tidak ingin saya melakukan ini sebagai karier. Bagi ayah saya, gokart adalah hobi. Hobi sehat yang memberi Anda disiplin dan dedikasi, yang menyenangkan bagi kaum muda. Sedangkan bagi saya, itu selalu serius,” ucapnya.

Meski ditolak keras, Samaia pantang menyerah. Dia terus berlatih keras, sembari membuktikan diri kepada keluarga dengan dedikasi tinggi.

Setelah pihak keluarga melihat keseriusannya, mereka pun mulai memberi Samaia kesempatan, yang mana dianggap sebagai perubahan besar bagi sang pembalap.

Baca Juga:

“Begitu saya meyakinkan mereka, saya menjadi juara dua kali, di F3 Brasil Light dan F3 Brasil, sebelum saya pindah ke Eropa. Saya sangat menikmati tahun-tahun itu dan mengenal banyak tempat berbeda di Brasil. Mobil itu sangat bagus untuk dikemudikan dan saya mendapat banyak dukungan,” ujarnya.

“Kemenangan itu tetap menjadi salah satu hari terbaik saya di motorsport. Saya menjalani balapan terakhir saya di Brasil di Interlagos.

“Semua teman dan keluarga saya ada di sana dan saya memenangi perlombaan, yang berarti saya memenangi Kejuaraan. Itu adalah momen yang sangat spesial bagi saya.”

Tahun ini, Samaia pindah ke Charouz Racing System dan berduet dengan David Beckmann. Tiga seri Formula 2 sudah berlalu, namun pembalap Brasil masih belum dapat mencetak poin.

Samaia menempati peringkat ke-21 dalam klasemen sementara. Sebaliknya, sang rekan setim menduduki posisi ke-11, mengumpulkan 24 poin.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lawrence Stroll Jual Saham, Prema Jadi Saudara Iron Lynx
Artikel berikutnya Campos Racing Pertahankan Nannini untuk F2 Inggris

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia