Sial dalam Balapan, Juri Vips Temukan Situasi Menggelikan
Meski memetik hasil mengecewakan selama akhir pekan F2 Bahrain, Juri Vips menemukan situasi yang dialami menggelikan.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Pembalap Hitech Grand Prix tersebut didiskualifikasi dari sesi kualifikasi, Jumat (26/3/2021), usai sayap pada undertray melanggar regulasi teknis. Undertray adalah lantai terpisah yang dipasang di bawah monokok.yang berkontribusi pada aerodinamika.
Akibat kesalahan tersebut, Vips yang menjadi pembalap tercepat kelima dalam kualifikasi mendapat penalti grid. Ia terlempar ke urutan terakhir, tapi mampu memperbaiki waktu ke posisi 10.
Kekacauan itu malah menjadi berkah karena pemuda Estonia tersebut bisa meraih pole untuk Race 2 akibat format reverse grid.
Harapan Vips meraih kemenangan tumbuh setelah mengganti ban lunak ketika Safety Car keluar. Ia beradu dengan Guanyu Zhou yang menggunakan ban aus.
Sayangnya, saat mencoba menyerang di lap akhir, mobilnya mengalami penurunan tenaga sehingga mendarat di peringkat ke-16.
“Tak tahu apa yang telah saya lakukan untuk mendapat keberuntungan seperti ini, tapi akhir pekan yang sangat menggelikan,” tulisnya di akun Instagram.
“Saya didiskualifikasi dari kualifikasi di mana kami P5 untuk sesuatu yang membuat kami lebih lambat agak memberi kami keuntungan, tapi cukup adil karena aturan adalah aturan.
“Mulai dari urutan 22 dan terakhir di Race 1, finish ke-10 yang menjadi target karena memberi kami posisi pole untuk Race 2. Sempat berada di urutan kedua dan dalam posisi mudah meraih kemenangan dengan keuntungan besar dari sisi ban terhadap pemimpin lomba, tapi kemudian harus berhenti karena masalah teknis yang tidak memungkinkan saya menurunkan gigik.
“Masih bisa balapan di mana kami memulai dari belakang, saya akan menegakkan kepala dan tampil.”
Juri Vips, Hitech GP
Photo by: Red Bull Content Pool
Pilot yang berdebut di Formula 2 musim lalu itu lagi-lagi mesti finis di luar 10 besar dalam Feature Race. Ia harus puas dengan peringkat ke-13.
Vips bukan satu-satunya pembalap yang mengalami masalah teknis pada Sabtu, ada tiga pembalap lain mendapat problem mesin di Race 1.
Theo Pourchaire (ART Grand Prix) juga menderita kendala teknis kala berupaya merebut posisi pertama. Keluarnya remaja tersebut menimbulkan periode safety car virtual kedua.
Marcus Armstrong berhenti di lap ketiga akibat masalah mesin. Saat periode safety car virtual, Ralph Boschung juga terpaksa menepi. Situasi ini menegaskan bahwa generasi mobil Dallara-Mecachrome perlu ditinjau ulang.
Pemenang Race 1, Liam Lawson, menilai bahwa temperatur tinggi juga berkontribusi membuat rival-rivalnya berguguran.
“Kami mengalami sedikit masalah, tapi beruntung hal itu terjadi saat tes. Sejauh ini, kami baik-baik saja, terlepas dari masalah Juri setelah kualifikasi,” tuturnya kepada Motorsport.com.
“Menurut saya, itu normal dan di masa lalu, ada beberapa problem dengan mobil-mobil ini dan itu bisa terjadi dengan temperatur yang sangat tinggi. Di grid, saya tidak tahu bagaimana pembalap lain tapi kami merasakan temperatur tinggi dengan minyak dan air di grid, mungkin ada hubungannya dengan itu.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments