Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tak Ada Pesta Juara F2, Mick Schumacher Langsung Fokus F1

Setelah memastikan gelar juara Formula 2 2020, Mick Schumacher tidak bisa bersantai. Senin (7/12/2020) nanti, ia akan terbang ke Abu Dhabi untuk persiapan bersama Tim Haas F1.

F2 Champion Mick Schumacher, Prema Racing celebrates in Parc Ferme

F2 Champion Mick Schumacher, Prema Racing celebrates in Parc Ferme

Steven Tee / Motorsport Images

Mick Schumacher menjalani balapan buruk di sprint race F2 Sakhir dengan hanya finis di posisi 18 di Sirkuit Bahrain Outer Track, Minggu (6/12/2020) malam. Beruntung, rival terberatnya, Callum Ilott, juga tidak mendapatkan poin setelah hanya finis P10.

“Mungkin, saya akan butuh waktu istirahat sebentar. Yang pasti, saya sangat senang dengan keberhasilan ini,” kata Mick Schumacher, 21 tahun, saat jumpa pers setelah sprint race.

Rabu (2/12/2020) lalu, Mick Schumacher resmi ditarik Tim Haas untuk turun di Kejuaraan Dunia Formula 1 2021.

Pada waktu bersamaan, Haas juga mengumumkan bakal memberikan kesempatan debut F1 untuk Mick Schumacher dengan turun di sesi latihan bebas pertama (FP1) GP Abu Dhabi pada Jumat (11/12/2020) pekan depan.

Dari situ Mick Schumacher pun sadar, tidak ada waktu baginya untuk merayakan secara besar-besaran kesuksesannya merebut gelar di F2 2020.

“Jadwal saya sangat padat. Masih ada penyerahan trofi. Saat itulah saya berharap bisa meluangkan waktu bersama tim (Prema Racing),” kata Mick Schumacher yang sangat ingin beristirahat sepanjang Minggu.

Mick Schumacher kemungkinan hanya akan mengadakan pesta kecil bersama timnya. Pasalnya, ia harus terbang ke Abu Dhabi pada Senin (7/12/2020) untuk persiapan turun di FP1 GP Abu Dhabi bersama tim barunya, Haas F1.

“Dalam beberapa hari ke depan, saya akan melakukan persiapan untuk tes F1 perdana di Abu Dhabi. Lalu, berikutnya, saya akan merayakan Natal. Di situlah mungkin saya baru bisa agar rileks,” ujar putra legenda F1, Michael Schumacher itu.

Baca Juga:

Mick Schumacher pun mengaku tidak sempat lagi menelepon sahabat atau keluarganya setelah balapan terakhir F2 2020.

“Saya sangat sibuk usai lomba. Namun, paling tidak saya sempat berforo-foto dengan tim selama 10 menit. Foto-foto itu akan saya simpan selamanya untuk kenang-kenangan,” kata pembalap asal Jerman, 21 tahun, itu.

Mick Schumacher juga mengaku sangat kecewa dengan hasil lomba terakhirnya di F2 2020. “Target saya adalah menutup musim dengan memenangi lomba. Target itu realistis karena mobil kami cukup cepat,” tuturnya.

Menjelang sprint race F2 Sakhir, Mick Schumacher unggul 14 poin atas Ilott. Secara teori, ia seharusnya bisa sedikit nyaman.

Peluang untuk menang juga sangat terbuka karena Mick Schumacher start dari grid ketiga setelah finis P6 di feature race (posisi finis delapan besar feature race dibalik untuk grid start sprint race).

Faktanya, di lap pertama sprint race, Mick Schumacher sudah mengalami masalah. “Saya mengerem terlalu keras di Tikungan 4. Saya kira grip di situ bagus,” ujarnya.

“Angin di lintasan sangat kencang dan pasir di aspal cukup banyak. Kondisinya jauh berbeda dibanding kemarin (feature race).”

Callum Ilott, UNI-Virtuosi berada di depan Mick Schumacher (kanan), Prema Racing dan Marcus Armstrong, ART Grand Prix, pada lomba sprint race F2 Sakhir di Sirkuit Bahrain Outer Track, Minggu (6/12/2020).

Callum Ilott, UNI-Virtuosi berada di depan Mick Schumacher (kanan), Prema Racing dan Marcus Armstrong, ART Grand Prix, pada lomba sprint race F2 Sakhir di Sirkuit Bahrain Outer Track, Minggu (6/12/2020).

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Getaran pada mobil juga membuat Mick Schumacher kesulitan memperhatikan lawan di kaca spion. Masalah lain muncul saat ia berusaha mempertahankan P3. Bannya mulai aus di pertengahan lomba hingga Mick Schumacher harus memperlambat mobil.

“Setelah itu, saya sudah tidak lagi peduli dengan posisi. Hanya berpikir untuk tetap di depan Ilott. Saya berusaha memperlambatnya sebisa mungkin hingga pembalap lain bisa melewatinya,” kata Mick Schumacher soal taktik yang dijalankannya.

Usai mengganti ban yang membuatnya terlempar dari 10 besar, Mick Schumacher mengalami masalah lain. Namun, menjelang lap-lap akhir, ban Ilott juga mulai habis hingga posisinya melorot ke 10 (di luar zona poin sprint race, delapan besar).

Ilott tidak mampu beranjak dari posisi 10 hingga lomba berdurasi 34 lap tersebut berakhir. Mick Schumacher pun berhasil memastikan gelar juara F2 2020.

Seusai balapan, Mick Schumacher mengakui sangat berat bagi pembalap seusianya bertarung seperti di F2 2020 itu. Utamanya di pekan terakhir balapan.

“Saya bohong bila berkata sebaliknya,” kata Mick Schumacher. “Musim ini sangat berat, khususnya melawan Ilott. Kami datang ke Sakhir dengan keunggulan poin cukup. Tetapi, target saya (memenangi lomba terakhir) tidak tercapai.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Klasemen Akhir F2 2020: Mick Schumacher Lanjutkan Tradisi Pembalap Jerman
Artikel berikutnya Mick Schumacher Akui Penampilan Awal Musim Kurang Ideal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia