Pendiri dan CEO Formula E sambut partisipasi Rio Haryanto
Pendiri dan CEO Formula E, Alejandro Agag, menyambut kedatangan Rio Haryanto di Valencia untuk mengetes mobil balap listrik terpopuler di dunia dan mengapresiasi besarnya dukungan penggemar dari Indonesia bagi pembalap asal Surakarta tersebut.
Foto oleh: FIA Formula E
"Saya sangat menantikan Rio untuk berada di balik kemudi mobil Formula E yang sepenuhnya bertenaga listrik untuk pertama kalinya di Valencia akhir pekan ini," sambut Agag.
Pebisnis asal Spanyol yang mencintai motorsport tersebut sudah lama mengenal Rio - pada tahun 2013, ia memimpin tim Addax tempat Rio bernaung di ajang GP2 Series.
"Dia adalah wajah yang familiar - sangat berpengalaman di ajang balap single-seater - dan saya pernah bekerja dengan Rio sebelumnya di GP2 bersama tim Addax," tambah Agag.
Bersama Addax, Rio berhasil finis kedua dan naik podium sprint race di Silverstone, Inggris. Selain itu, Rio menyumbangkan semua perolehan poin tim karena rekannya dari Amerika Serikat, Jake Rosenzweig, gagal meraup poin di sepanjang musim.
Ketatnya kejuaraan Formula E
FE sering menyuguhkan balapan yang ketat dan menarik karena disparitas performa mobil antartim lebih merata daripada Formula 1. Dengan demikian, faktor kemampuan pembalap pun menjadi lebih krusial daripada F1.
Agag menerangkan, "Formula E memiliki barisan pembalap berbakat yang sangat mengesankan jika dibandingkan dengan kategori balap lain yang ada sekarang."
Di FE, pembalap yang start di posisi-posisi belakang pun kerap memiliki peluang realistis untuk naik podium.
Agag lanjut mengakui performa Rio dan mengungkapkan, "Rio memiliki potensi untuk menambahkan namanya ke dalam daftar para pembalap yang fantastis ini di masa depan."
Masa depan Formula E di Indonesia
Kritik terbesar dari FE adalah suara mobilnya yang dianggap kurang garang dan kecepatannya terlalu lambat. Di sisi lain, masa depan kejuaraan yang pertama kali digelar pada 2014 ini terlihat sangat cerah.
FE menarik partisipasi dari banyak manufaktur besar di dunia seperti Renault, Jaguar, Mahindra, NIO, Audi, Mercedes, BMW, dan lain-lain.
Bahkan, Ferrari pun mengakui ketertarikan mereka terhadap FE meski mungkin nantinya akan hadir dengan brand Alfa Romeo.
New York, Beijing, Monte Carlo, London, Paris, Berlin, dan Roma hanyalah sebagian dari kota-kota populer di dunia yang sudah menjadi tuan rumah FE.
Selain itu, sejumlah kota-kota bersejarah lainnya juga sudah menyatakan ketertarikan mereka untuk menjadi tuan rumah FE.
Indonesia tahun ini mulai menggelar BSD City Grand Prix di Tangerang, Banten dan mengingat FE selalu menggelar balapan di tengah-tengah kota atau sirkuit non-permanen, bukan tidak mungkin Indonesia ePrix akan digelar di masa depan.
Memahami besarnya dukungan bagi Rio dari tanah air, Agag pun tak lupa untuk memberikan komentar karena pembalap dari Indonesia yang berlaga di Kejuaraan Dunia F1 tersebut bisa menjadi duta yang populer bagi FE.
"Indonesia memiliki komunitas motorsport yang tumbuh dengan cepat dan para penggemarnya sangat antusias serta penuh gairah," pungkas Agag.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments