Debut Formula E, Lotterer: Ini hal paling menantang
Tiga kali juara Le Mans 24 Hours, Andre Lotterer, menyatakan bahwa Formula E sebagai hal paling menantang yang pernah dilakukannya setelah gagal meraih poin pada debutnya.

Pembalap Jerman itu mengalami insiden pada putaran pertama Race 1, mengambil jalur luar untuk menghindari Jaguar yang dikendarai Nelson Piquet Jr, ia menabrak tembok pada exit chicane tikungan 3 dan 4.
Kejadian itu membuat lintasan tertutup, banyak mobil terhambat olehnya, dan untuk pertama kalinya bendera merah dikibaskan dalam balapan Formula E. Ia pun mendapat penalti tambahan waktu lima detik saat timnya gagal melepaskan alat pendingin pada waktu yang ditentukan sebelum restart.
Ia pun didiskualifikasi dari balapan pertamanya setelah meninggalkan mobil dalam mode yang tidak aman di parc ferme. Sementara untuk Race 2, ia finis ke-13 meski melebar dan menabrak pembatas dengan keras pada tikungan terakhir, sesaat sebelum garis finis
Lotterer yakin situasi akhir pekannya lebih sulit dari yang terlihat, tapi ia mengakui ini adalah penyesuaian yang sulit.
"Ini ukup sulit, ini adalah hal paling menantang yang pernah saya lakukan karena tidak ada yang seperti ini," ungkapnya kepada Motorsport.com
"Saat Anda mencoba kategori balap lain, dengan mobil yang benar-benar mobil yang berbeda, tapi tetap di trek balap permanen, [perbedaanya] sangat dekat.
"Ini benar-benar berbeda, tidak ada margin untuk kesalahan, sangat sulit menguasai mobil. Ini cukup menarik."
Lotterer mengungkapkan insiden yang terjadi pada awal Race 1 disebabkan karena ia berada di tempat dan waktu yang salah. Ia pun menambahkan masalah komunikasi radio, yang disebabkan oleh banyaknya gedung pencakar langit yang mengapit area sirkuit, membuatnya sedikit kebingungan dalam hal manajemen energi.
Hasilnya, ia menjadi satu dari lima pembalap yang tidak membukukan poin pada dua ronde awal di Hong Kong. Sementara rekan satu timnya, Jean-Eric Verge, finis kedua dan keempat, dan menduduki posisi dua klasemen sementara.
Lotterer pun sempat bertarung dengan juara musim 2015/16, Sebastien Buemi, pada Race 2. Namun ia tidak dapat mengimbangi pembalap e.dams Renault itu setelah disalip di Tikungan 1.
"Sangat disayangkan ia mendahului saya, karena saya pikir kami memiliki kecepatan yang lebih baik dari mereka," terangnya.
"Dalam hal kecepatan balapan, saya pikir kami cukup baik, tim memberi tahu saya bahwa saya selalu berada dalam target, kebanyakan.
"Kami harus lihat bagaimana kami dapat meningkatkan performa. Saya harus melakukan kualifikasi lebih baik, itu tentu akan membuat hidup saya lebih mudah."
Laporan tambahan oleh Scott Mitchell
Gunther lengkapi susunan pembalap tes rookie Formula E Dragon
Evans optimistis Jaguar dapat dibandingkan dengan tim top Formula E
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.