Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Audi dan BMW Mundur, Mercedes Beri Masukan untuk Formula E

Mercedes tidak mengikuti dua kompetitornya sesama produsen mobil Jerman, Audi dan BMW, yang mundur dari Formula E (FE) pada akhir musim 2020-2021.

Mercedes-Benz EQ Formula E Team garage

Mercedes-Benz EQ Formula E Team garage

Andreas Beil

Setelah Audi, pada Rabu (2/12/2020) BMW menjadi pabrikan kedua yang akan mundur dari FE pada akhir musim 2020-2021. Mercedes mengaku akan bertahan sekaligus meminta penyelenggara FE melakukan evaluasi dan perubahan menyusul hengkangnya Audi dan BMW.

Kehilangan Audi dan BMW jelas menjadi pukulan bagi FE. Namun begitu, bos motorsport Mercedes, Toto Wolff, justru melihat ajang balap mobil formula elektrik ini masih memiliki masa depan cerah.

“FE memiliki posisi kuat di akar dan akan mampu tumbuh lebih besar lagi,” tutur Wolff kepada Autosport/Motorsport.com. “Mercedes akan bertahan selama kerangka regulasi, aturan finansial, dan regulasi teknik, untuk masa depan masih menarik bagi kami.”

Wolff yang juga menjadi Prinsipal Tim Mercedes-AMG Petronas Formula 1 meyakini mundurnya BMW dari FE bukan disebabkan Andretti Autosport yang selama ini mendukung mereka, pergi.

Hengkangnya Audi juga tidak lantas membuat tim-tim yang memakai mobil listrik pabrikan berlogo empat ring itu tidak ada.

Baca Juga:

“Pesan dari kepergian mereka sudah jelas. FE harus mengambil pelajaran dan membuat balapan ini lebih kuat. Sudah pasti ada momen pasang-surut bagi sebuah ajang. Dari situasi seperti ini, FE harus segera mengembangkan seri dan membuatnya lebih atraktif,” ucap Wolff.

Salah satu yang harus diubah, menurut Wolff adalah perencanaan finansial dan percepatan batasan anggaran yang sebelumnya direncanakan dengan penggunaan mobil-mobil Gen 3 pada musim kesembilan (2022-2023).

Pria asal Austria itu menegaskan penyelenggara FE harus mempercepat diskusi untuk membahas pembatasan anggaran agar kondisi keuangan tim-tim maupun pabrikan bisa stabil dan berkelanjutan.   

“Semua pihak juga harus segera membicarakan pembagian keuntungan. Semua juga harus berpikir bagaimana menstabilkan regulasi agar ke depan lebih jelas arah balapan ini. Semua ini harus dibicarakan cepat karena sangat penting,” kata Wolff.

Menanggapi salah satu alasan Audi dan BMW mundur karena kurangnya kesempatan mentransfer teknologi dari FE ke mobil produksi massal, Wolff menyatakan Mercedes justru punya pendapat lain.

Keikutsertaan di ajang balap dan FE, menurut Mercedes, adalah tahapan belajar karena balap mobil mampu menjadi laboratorium dengan hasil tercepat dalam industri otomotif.

“Sebetulnya bukan hanya transfer teknologi. Performa juga menjadi sorotan selain semangat tim dan bertarung melawan yang terbaik,” tutur Wolff.

“Mungkin ada unsur hiburan di dalamnya Namun jangan lupa, tugas utama kami adalah memproduksi mobil untuk jalan raya, serta mobil balap. Itu DNA kami. Mungkin hal-hal semcam ini juga harus diubah untuk mendongkrak FE.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ambisi Besar Lucas di Grassi di Musim Terakhir Audi Formula E
Artikel berikutnya Venturi Racing Berganti Kepemilikan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia