Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Di Grassi balas komentar Marko tentang Formula E

Kritikan pedas konsultan motorsport Red Bull terhadap Formula E mendapat balasan dari pembalap Audi, Lucas di Grassi.

Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Baru-baru ini, Marko mengeluarkan pernyataan, bahwa Red Bull adalah "puritan di motorsport" dan sama sekali tidak tertarik bergabung ke ABB FIA Formula E Championship.

Ia bahkan menuding tujuan utama terciptanya balap formula serba elektrik tersebut adalah sebagai tempat beriklan para industri otomotif, terutama bagi pabrikan yang dirundung skandal 'dieselgate'.

Tidak menerima kritikan yang dilontarkan Marko, di Grassi membalas dengan klaim, bahwa Formula E menawarkan kesempatan yang lebih banyak dalam pengembangan teknologi daripada Formula 1.

"Audi memetik lebih banyak manfaat di Formula E ketimbang Formula 1," ucap di Grassi kepada Motorsport.com.

"Faktanya, semua mobil Audi di masa depan akan bertenaga elektrik, dan kami harus memahami faktor mana saja yang membatasi kami, serta material apa yang terbaik dan bagaimana mengembangkan peranti lunak untuk mengelola mesin.

"Kami sedang menjalankan pengembangan teknologi mobil elektrik yang bakal digunakan di masa depan. Sementara teknologi mesin pembakaran, kita semua sudah tahu cara kerjanya. Jadi yang menarik adalah mencari tahu bagaimana membuat mobil bertenaga listrik melaju kencang, lebih efisien dan lebih terjangkau.

"Itu yang kami lakukan di sini. Tidak hanya Audi, tapi juga semuanya. Jadi di sini pengembangan komersial lebih gencar dibandingkan Formula 1," jelasnya.

Di Grassi kemudian mempertanyakan kata 'puritan' yang diucapkan Marko untuk menggambarkan Red Bull.

"Dr Marko menyebut bahwa dirinya adalah 'puritan balap'. Menurut saya argumen itu sedikit salah, karena artinya bisa berbeda-beda bagi setiap orang.

"Apakah dia akan membela balapan yang melibatkan kuda ketimbang mobil?

"Jika dia memang benar puritan, dia seharusnya lebih baik pindah ke balapan kuda, atau balapan tanpa sistem hibrida seperti yang sekarang diadopsi F1. Atau mobil-mobil dengan transmisi manual, tanpa paddleshift.

"Menurut saya itu hanya opini pribadi dari dia.

"F1 masih merupakan kategori penting di dunia motorsport, tidak ada yang membantah itu. Tapi masa depan bagi para manufaktur adalah elektrik," tandasnya.

Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler, Audi e-tron FE05
Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler
Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler
Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler, Audi e-tron FE05
Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler
Lucas Di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler, Audi e-tron FE05
Lucas Di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler
Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler, Audi e-tron FE05
Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler, Audi e-tron FE05
Lucas di Grassi, Audi Sport ABT Schaeffler, Audi e-tron FE05
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya E-Prix Santiago: Bird ungguli Wehrlein, Buemi kecelakaan saat memimpin
Artikel berikutnya Betah di Formula E, Vandoorne tak tertarik politik F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia