Buemi hilang respek kepada di Grassi karena "berbohong"
Juara umum baru Formula E, Sebastien Buemi, mengatakan bahwa ia telah kehilangan respek kepada Lucas di Grassi, menuduh di Grassi telah mencoba menumpahkan kesalahannya kepada orang lain.
Foto oleh: Michelin Sport
Buemi dan di Grassi memulai balapan terakhir dengan jumlah poin yang sama, dan mereka start di posisi pertama dan ketiga.
Keduanya bersentuhan di area pengereman pertama di saat pembalap Brazil tersebut menyundul bagian belakang mobil e.dams, dan menggiring kedua mobil ke run-off area.
Sementara di Grassi mengklaim Buemi mengerem lebih awal dari biasanya, mantan pembalap Toro Rosso tersebut membalas dengan perkataan bahwa ia telah kehilangan rasa hormat kepada di Grassi.
“Maksud saya, Anda akan selalu mengerem di tempat yang berbeda karena rem dan ban masih dalam keadaan dingin dan kami tidak memiliki lap formasi, lihat saja rekaman ulangnya." jelas Buemi.
“Jujur, saya tidak memiliki rasa hormat kepada orang ini, jadi sekarang kita lihat nanti apa yang direktur lomba akan katakan – tapi saya sangat senang atas apa yang saya lakukan, karena saya melakukan hal yang benar.
“Yang ia ucapkan sangat tidak sopan karena pertama, ia berbohong dan kedua, ia melakukan kesalahan yang besar dan mencoba untuk menyalahkan orang lain.”
Di Grassi dengan manuver blocking
Usai keduanya bertabrakan, Buemi dan di Grassi kembali ke pit untuk mengganti mobil mereka.
Setelah kehilangan kesempatan untuk finis di posisi sepuluh besar, penentuan titel ditentukan oleh siapa yang mampu mencetak lap tercepat yang bernilai dua poin.
Di Grassi adalah yang pertama mencetak lap tercepat, dan menurut Buemi, di Grassi dengan sengaja menahan lajunya sehingga ia tidak mampu mencetak waktu lebih baik.
“[Setelah kecelakaan] saya bilang oke, biasanya kami lebih cepat, semuanya akan baik-baik saja,” ujar Buemi. “Dan kemudian sesuatu yang paling menakjubkan terjadi.
“Ia turun ke lintasan, mencetak fastest lap, dan menunggu saya setiap saya mencoba mencetak waktu tercepat.
“Saya telah menggunakan 60 persen baterai sebelumnya dan pada akhirnya saya dapat membuat [fastest] lap. Saya tidak percaya itu.
“[Saya yakin mampu menjadi yang cepat], jika saya berada mendapat aliran udara yang bersih namun kemudian saya menjadi sangat emosional, saya melihat [tenaga] baterai semakin berkurang dan saya tidak mampu membuat satu [fastest] lap.
Pada akhirnya, Buemi mampu mencetak lap tercepat, yang memberikannya dua poin krusial.
“Saya sebenarnya sedih, pertama karena harus menang dengan cara seperti ini dan kedua, semua orang bisa lihat apa yang Lucas telah lakukan karena sebelumnya saya sangat menghormati cara mengemudinya karena ia selalu luar biasa,” tambah pembalap Swiss tersebut.
“Seperti yang ia katakan, ia sering mendapatkan mobil yang buruk namun ia adalah pembalap yang bagus dan di mobil saya, ia akan lebih cepat setidaknya setengah detik.
“[Pada waktu start] ia berada di antara Nico [Prost] dan tembok – mungkin lima sentimeter dan saat ia mengerem ia memiliki dua opsi – belok ke kanan atau menempel bagian belakang mobilku – dan ia melakukannya dengan sempurna, namun sedikit terlalu keras karena kami berdua akhirnya keluar.
“Saya sedikit sedih dengan ini karena saya kira itulah kesempatan dia satu-satunya, pada akhirnya kami memiliki mobil tercepat dan tim terbaik.”
Laporan tambahan oleh Jamie Klein
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments