Antonio Felix Da Costa: Kualitas Trek Jakarta E-Prix Luar Biasa
Sebagai pendatang baru dalam kalender Formula E 2021-2022, Sirkuit Jakarta Internasional E-Prix membuat penasaran para pembalap. Bagaimana pendapat mereka setelah mencicipi trek itu untuk pertama kali pada Sabtu (4/6/2022)?
Gelaran perdana Jakarta E-Prix boleh dibilang sukses meski diwarnai sedikit drama, di antaranya roda mobil Mahindra M8Electro yang dikemudikan Oliver Rowland lepas. Pembalap Mahindra Racing itu harus mengakhiri balapan di lap pertama.
Bukan hanya Rowland saja, beberapa pembalap juga mengalami masalah. Sensasi yang mereka rasakan sangat berbeda dengan ketika belajar di simulator.
Namun, secara keseluruhan memberi respons positif terhadap sirkuit yang terletak di Ancol, Jakarta Utara.
Kepada Motorsport.com Indonesia, Rowland mengungkapkan, “Trek ini bagus. Saya menikmati mengemudi di sini. Ini adalah tantangan bagus, hanya saja terlalu panas.
“Para pembalap di depan memiliki level tinggi sehingga menarik untuk dilihat. Mengenai balapan saya, sangat mengecewakan. Ban saya tiba-tiba lepas dan saya belum tahu penyebabnya karena tim masih memeriksa.
"Padahal, kami punya pace bagus akhir pekan ini di beberapa titik. Tapi, jalannya terlalu jauh untuk kembali pit pada lap pertama. Mengecewakan tapi kami akan kembali ke Marakesh untuk bangkit.”
Rasa kesal juga ditelan Robin Frijns, meski ia berhasil maju lima posisi. Memulai dari urutan ke-21, pembalap Envision Racing finis P17.
Pembalap, yang juga turun dalam balap ketahanan, tidak memfavoritkan trek Jakarta E-Prix kali ini karena ia menemui masalah dengan keseimbangan mobil.
“Sejatinya lintasan ini menyenangkan, untuk mengemudi. Sayangnya, kami tidak punya mobil yang memadai untuk bersenang-senang,” katanya.
“Sepanjang akhir pekan ini, kami bermasalah dengan keseimbangan, jelas sekali bahwa ini adalah akhir pekan untuk dilupakan.
“Saya sebenarnya berdoa agar turun hujan karena kami tidak terlalu cepat pada trek kering. Cuaca sangat panas. Saya pikir itu tidak akan membantu kami. Pada akhirnya, semua sama.”
Antonio Felix da Costa gagal memperbaiki posisinya dari P4 dalam start. Rapornya di Jakarta E-Prix perdana adalah yang terbaik musim ini. Sama seperti saat melaju di Mexico City E-Prix.
Pembalap DS Techeetah mengungkapkan emosinya netral meski urung tembus zona podium.
“Saya tidak sedih, tapi juga tidak gembira. Itu sudah sangat dekat dengan podium terakhir. Seluruh tim jelas mengharapkan baris depan. Saya melakukan kesalahan dengan lock-up di depan dan beberapa hal dalam setelan bermasalah,” ia menerangkan.
Mitch Evans, Jaguar Racing, Jaguar I-TYPE 5, Antonio Felix da Costa, DS Techeetah, DS E-Tense FE21
Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images
Saat ditanya apakah kondisi trek memiliki pengaruh, Da Costa menepis. Ia malah memuji kualitas JIEC.
“Trek luar biasa, dibangun dengan baik, ada banyak grip dan sangat impresif untuk balapan pertama di sebuah negara. Kualitasnya cukup bagus. Selamat untuk semua orang di sini, di Jakarta.”
Nyck de Vries mengalami problem dengan panasnya cuaca. Menariknya, pembalap Mercedes-EQ Formula E Team, mengharapkan balapan malam hari.
“Sirkuit ini boleh dibilang bagus, Jakarta E-Prix berhasil. Kami tentu saja senang jika bisa kembali tahun depan. Mungkin untuk balapan malam sehingga temperatur lebih sejuk,” ia menandaskan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.