Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

DAMS usulkan sistem baru kualifikasi Formula E

Pembalap Renault e.dams, Sebastien Buemi, dan pendiri tim, Jean-Paul Driot, mengungkapkan bahwa sistem kualifikasi Formula E sebaiknya diubah supaya mampu memberikan hasil yang adil.

Sテゥbastien Buemi, Renault e.Dams

Sテゥbastien Buemi, Renault e.Dams

James Holland

Alain Prost dan Jean-Paul Driot, Renault e.Dams pemilik tim
Jean-Paul Driot, race winner Sébastien Buemi and Alain Prost, Renault e.Dams
Sテゥbastien Buemi, Renault e.Dams
Sテゥbastien Buemi, Renault e.Dams
Sテゥbastien Buemi, Renault e.Dams pemenang lomba
Jean Todt, FIA President, Sテゥbastien Buemi, Renault e.Dams

Dalam format yang kini digunakan, 20 pembalap dibagi secara acak menjadi empat grup – dengan kondisi yang berbeda-beda yang sering memberikan keuntungan bagi salah satu grup.

Setelah keempat grup menyelesaikan sesi masing-masing, lima pembalap tercepat akan masuk ke sesi superpole, yang akan menentukan posisi lima besar di grid.

“Kita harus memikirkan kembali konsep dari kualifikasi,” kata Buemi yang memiliki kesempatan untuk meraih titel tersebut dalam persiapannya menuju seri terakhir di Battersea.

“Terkadang Anda harus benar-benar beruntung, karena pada sistem yang kini digunakan, walaupun cuacanya sama, para pembalap yang berada di grup 1 mendapatkan lintasan yang kekurangan karet [ban, untuk daya cengkeram] sedangkan grup 4 sedikit lebih panas – Anda harus mendiskusikannya dan menemukan solusinya.

“Anda bisa menempatkan semua pembalap di lintasan secara bersamaan, namun tentu format yang kita gunakan sekarang juga memikirikan sisi pertunjukan dan terlihat lebih bagus.

“Mungkin satu-satunya cara adalah jika cuacanya sangat tidak menentu basah-kering, Anda bisa memilih pembalap tercepat dari setiap grup [dan memasukkan mereka ke sesi superpole].”

Sedangkan Driot menawarkan solusi dengan menempatkan pembalap yang menempati lima besar klasemen untuk membalap dalam kondisi yang sama.

“Anda bisa memasukan lima besar klasemen pembalap di grup yang sama untuk menaruh mereka di posisi depan, belakang, atau tengah - tapi setidaknya pembalap tersebut akan mendapatkan perlakuan yang sama,” jelasnya.

“Dan grup tersebut bisa mendapat kondisi yang terburuk, yang akan membuat pertunjukan lebih menarik.

“Setidaknya Anda tahu hal tersebut akan membuat persaingan lebih seimbang di mana cuaca dan faktor-faktor lainnya yang membuat situasi rumit menjadi hilang.”

Sebelum seri terakhir dimulai, Buemi hanya berbeda satu poin di belakang pemimpin klasemen sementara, Lucas di Grassi.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Di Grassi bertarung di London demi gelar Formula E
Artikel berikutnya Baterai Formula E, pengaruh besar untuk masa depan industri otomotif

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia