Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Di Grassi kepada Buemi: "Manuver blocking hanya imajinasi"

Lucas di Grassi telah membantah tudingan atas manuver blocking yang dilakukannya kepada Sebastien Buemi pada balapan kedua di London, berpendapat bahwa taktik tersebut tidak mungkin untuk diterapkan.

Lucas di Grassi, ABT Schaeffler Audi Sport

Foto oleh: FIA Formula E

#8 Audi Sport Team Joest Audi R18: Lucas di Grassi
Lucas di Grassi, ABT Schaeffler Audi Sport

Setelah di Grassi menabrak bagian belakang dari mobil Buemi di tikungan ketiga pada putaran pembuka, otomatis balapan ditentukan lewat siapa yang mampu mencetak putaran tercepat demi meraih poin tambahan.

Dan pada akhirnya, Buemi berhasil merebutnya – namun ia juga menuduh di Grassi sengaja memelankan mobil untuk menahan dirinya dan secara otomatis menutup kesempatannya untuk mencatat waktu tercepat.

Membalas tuduhan tersebut, di Grassi mengatakan bahwa taktik tersebut hanyalah khayalan Buemi semata.

“Kami menunggu jarak yang pas dan menunggu lintasan karet mendapat ban [untuk daya cengkeram,” ucap di Grassi. “[Menahan Buemi] adalah hal yang tidak mungkin.”

“Lintasannya sangat besar, jadi bagaimana saya menahannya? Lagipula, bukan begitu kejadiannya. Apapun imajinasinya, itu adalah skenario yang lain.

“Dia seharusnya bangga karena sudah mendapatkan titel, dan setelah menenangkan kepalanya, ia seharusnya memiliki pendekatan yang berbeda.”

Di Grassi menceritakan kecelakaannya di lap pertama disebabkan karena Buemi mengerem terlalu cepat. “Saya melihat datanya di ruang steward dan itu sangat jelas.”

“Start saya sangat baik, dan saya tahu aku harus bersifat agresif dan menyalip Prost di awal balapan apabila saya ingin bersaing dengan Seb.

“Di sini sangat mudah untuk manuver bloking, dan saya tahu jika saya berada di belakang Prost akan menjadi sulit karena dia sangat cepat, dan saya akan kehilangan kesempatan bersaing dengan Buemi.

“Seb mengerem hampir 50 meter lebih cepat dibandingkan dengan saya dan Nico – saat saya menyadarinya saya telah mengunci roda [karena pengereman keras] dan kami bertabrakan. Dalam posisi saya, dia akan sama saja agresifnya dengan saya.”

Saat ditanya apakah ia mampu mencegah kecelakaan tersebut dengan mengubah haluan mobil ke sisi luar tikungan, ia menjawab: “Anda harus membuat keputusan dalam sepersekian detik, dan di saat saya sadar Seb melambat lebih awal, saya sudah mengerem.

“Saya mencoba menambah tekanan [rem] dan saya mengunci roda, saya tidak dapat mengendalikan mobil lagi.”

Di Grassi diganjar hukuman 50 detik karena mengakibatkan kecelakaan pada lap pertama, namun hukuman tersebut tidak mengubah hasil balapan karena pada akhirnya pembalap Brazl itu gagal finis. 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Renault e.dams menangkan gelar Formula E untuk kedua kalinya
Artikel berikutnya Mahindra "penuhi semua target" di Musim Kedua

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia