Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula E Jakarta E-Prix

Mirip dengan Brasil, Di Grassi Tak Permasalahkan Cuaca Jakarta

Pembalap ROKiT Venturi Racing, Lucas Di Grassi, tidak terkendala dengan kondisi cuaca yang panas dan berubah-ubah di Jakarta, karena mirip dengan cuaca di Brasil.

Lucas di Grassi, Venturi Racing track walk

Balapan Formula E di Sirkuit Internasional Jakarta E-Prix (JIEC) berlangsung di bawah teriknya matahari. Bahkan, sejak dimulainya sesi latihan bebas pertama, para pembalap sudah dituntut untuk terbiasa dengan teriknya Ibu Kota Indonesia.

Saking panasnya, tim asal Prancis, DS Techeetah, bahkan sampai menyiapkan kolam renang kecil untuk Antonio Felix Da Costa dan Jean-Eric Vergne. Tujuannya jelas untuk mendinginkan badan kedua pembalap.

Baca Juga:

Namun, lain halnya dengan pembalap Venturi, Lucas Di Grassi. Ia mengaku tak menemukan adanya masalah dengan ekstremnya cuaca di Jakarta.

Menurut penjelasannya, cuaca di Indonesia hampir sama dengan di negaranya, Brasil. Mengingat kedua negara memiliki iklim tropis, berdekatan dengan garis ekuator (khatulistiwa).

"Indonesia mengingatkan saya dengan Brasil," ungkap pembalap yang sudah turun di Formula E sejak pertama kali digelar pada musim 2014-15, kepada Motorsport.com Indonesia.

"Hal terpenting di sini adalah kondisi di sini benar-benar sama dengan Brasil, karena kita sama-sama berada di bawah garis ekuator, jadi ya sama-sama lembab."

Walau secara pribadi tak terkendala dengan cuaca, kondisi suhu yang ekstrem di atas lintasan bisa berdampak pada ban dan mobilnya.

Lucas di Grassi, Venturi Racing, Silver Arrow 02, Andre Lotterer, Porsche, Porsche 99X Electric, Sebastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IM03

Lucas di Grassi, Venturi Racing, Silver Arrow 02, Andre Lotterer, Porsche, Porsche 99X Electric, Sebastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IM03

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Di Grassi pun mengaku harus menemukan setelan yang pas, agar bisa melaju dengan mulus tanpa masalah.

"Ini jelas memberikan dampak tersendiri ke mobil dan bannya, tapi selain itu kami tidak akan memiliki masalah besar," ungkap pembalap 37 tahun tersebut.

Pembalap dengan catatan 93 penampilan di Formula E serta satu gelar juara ini finis di P9 dalam gelaran Jakarta E-Prix. Ia memulai balapan dari P10.

Musim ini, ia bertengger di peringkat kesembilan klasemen dengan koleksi 55 poin. Itu adalah pencapaian terburuknya sejak debut pada musim 2014-2015 bersama Audi Sport Abt. Di Grassi merupakan kampiun Formula E 2016-2017.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Jakarta E-Prix: Evans Kalahkan Vergne dan Mortara
Artikel berikutnya Sam Bird Sebut Kemenangan Evans di Jakarta Penting untuk Jaguar

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia