Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Di Grassi Terlalu Meremehkan Perbedaan Tim di Era Gen3

Lucas di Grassi mengakui telah meremehkan perbedaan besar di grid Formula E setelah era Gen3 diperkenalkan musim ini. Ia pun menghadapi balapan kandang yang membuatnya frustrasi di Sao Paulo E-Prix.

Oliver Rowland, Mahindra Racing, Mahindra M9Electro, Lucas di Grassi, Mahindra Racing, Mahindra M9Electro, Dan Ticktum, NIO 333 FE Team, NIO 333 ER9

Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images

Juara Formula E 2016-2017 tersebut finis P13 pada kunjungan pertama kejuaraan ke Brasil, dua tempat di depan rekan setimnya di Mahindra, Oliver Rowland.

Hasil ini merupakan kelanjutan dari akhir pekan yang penuh bencana mereka di Cape Town, dimana mobil-mobil pabrikannya dan mobil-mobil yang diikutsertakan oleh para pelanggan harus ditarik dari balapan karena alasan keamanan.

Mahindra berjuang untuk mendapatkan performa yang baik dengan mobil Gen3 tahun ini. Sayangnya, mereka gagal mendapatkan poin dalam empat dari enam balapan sejauh ini.

Podium kejutan di Grassi pada balapan pembuka Meksiko dan finis keenam Rowland di Hyderabad merupakan satu-satunya kesempatan di mana tim berhasil finis di posisi 10 besar.

Berbicara setelah balapan di Sao Paulo, di Grassi mengatakan bahwa ia memperkirakan grid FE 2023 akan sangat cocok satu sama lain, menjelaskan bahwa Mahindra menghadapi defisit besar-besaran terhadap pabrikan terkemuka setelah sepertiga pertama musim ini.

"Porsche dan Jaguar jauh di depan, dan DS Penske dan Nissan masih di sana, dekat (dengan posisi terdepan)," katanya.

"Ini adalah perbedaan yang cukup besar, saya meremehkan perbedaan tahun ini. Saya pikir akan lebih dekat.

Baca Juga:

"Dalam kualifikasi, Anda bahkan bisa melakukan sesuatu. Saya meraih pole position di Meksiko, tetapi dalam balapan, tidak mungkin...

"Anda membutuhkan kecepatan dan efisiensi. Ada banyak hal yang harus kami tingkatkan dan kami melakukan yang terbaik, tetapi ini adalah pekerjaan yang sulit dan berjangka panjang.

"Bahkan, jika tidak ada yang terjadi di kualifikasi. Kami meraih P10 di kualifikasi, finis di posisi 10 besar dalam balapan akan sangat sulit.

"Mungkin kami akan mendapatkan beberapa poin, tapi itu adalah hasil maksimal yang bisa kami raih. Jika Anda melihat efisiensi dan jumlah energi yang dimiliki pembalap lain..."

Balapan Di Grassi di Brasil menjadi lebih sulit karena kecelakaan dalam kualifikasi yang membuatnya berada di belakang grid, tetapi semua mobil bertenaga Mahindra lainnya juga gagal melaju ke babak penyisihan grup, dengan Nico Muller dari Abt yang menjadi yang terbaik dari kuartet tersebut di posisi ke-13.

Di Grassi menjelaskan bahwa kelemahan utama Mahindra adalah efisiensi powertrain, yang berarti mereka sering kesulitan dalam balapan melawan para pesaing.

Lucas di Grassi, Mahindra Racing

Lucas di Grassi, Mahindra Racing

Photo by: Andreas Beil

Ketika ditanya oleh Motorsport.com/Autosport di mana paket M9Electro seharusnya bisa lebih kompetitif, ia mengatakan, "London, Roma dan Monako. Tapi, kami tidak tahu, karena FIA yang menentukan jumlah lap, jadi mungkin mereka tiba di London dan mengatakan akan ada 50 lap.

"Dengan lebih banyak lap, perbedaan efisiensi meningkat. Ketika balapan lebih panjang, mobil yang paling efisien akan membuat perbedaan yang lebih besar. Kami tidak tahu, tapi saya pikir London, Roma, dan Monako baik-baik saja.

"Meraih dua atau tiga podium lagi sepanjang tahun, itulah perspektif (tujuan) di trek yang energinya tidak terlalu sensitif. Di sini, mereka yang memiliki sedikit lebih banyak efisiensi mendapatkan banyak waktu putaran.

"Ketika trek tidak menuntut terlalu banyak dari efisiensi mobil, saya pikir itu akan memberi kami hasil yang bagus. Lintasan Sao Paulo ini mungkin yang terburuk bagi Mahindra. Katakanlah, Cape Town dan yang satu ini.

"(Formula E) makin berusaha untuk membuat balapan ini menjadi sebuah permainan efisiensi, ini menjadi rumit bagi kami. (Mahindra) sudah memikirkan tahun depan. Kami sudah melakukan beberapa diskusi dan minggu depan akan ada lebih banyak diskusi tentang apa yang akan kami lakukan dengan mobil ini."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sao Paulo E-Prix: Evans Pemenang Perdana
Artikel berikutnya Daniil Kvyat Ikut Tes Rookie Formula E di Berlin

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia