Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Formula E Bisa Kirim Pembalap ke Formula 1

Balap mobil listrik dapat langsung memasok pembalap dan engineer yang siap untuk Formula 1. Hal ini dikemukakan oleh Team Principal Mercedes Formula E, Ian James.

Mechanics push Nyck De Vries, Mercedes Benz EQ, EQ Silver Arrow 01 back into the garage

Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images

Setidaknya enam dari total 24 pembalap Formula E saat ini telah mengikuti balap mobil jet darat Formula 1.

Mereka adalah Lucas di Grassi (18 Grand Prix untuk Virgin pada 2010), Jean-Eric Vergne (58 GP untuk Toro Rosso pada 2012-14), Stoffel Vandoorne (41 GP untuk McLaren pada 2016-18), Sebastien Buemi (55 GP untuk Toro Rosso pada 2009-11) ditambah rekan setim Pascal Wehrlein (39 GP untuk Manor dan Sauber pada 2016-17), serta Andre Lotterer (GP Belgia 2014 untuk Caterham).

Akan tetapi, Formula E - yang juga menampilkan juara dunia F1 1997, Jacques Villeneuve dan 13 kali pemenang GP, Felipe Massa - tak lagi merekrut mantan driver F1.

Tim-tim Formula E sekarang cenderung memilih pembalap kelas bawah dan pembalap mobil sport yang telah menyelesaikan simulator secara ekstensif, serta evaluasi tes privat.

Ian James mengatakan, dengan FE memperoleh status Kejuaraan Dunia dari FIA untuk musim ketujuh, ajang ini pun bisa mengirim langsung driver dan engineer ke F1.

“Saya pikir, Formula E sebagai sebuah ajang, sekarang mencapai titik di mana kami akan melihat aliran dalam kedua arah (antara FE dan F1),” ucapnya.

“Maksud saya tidak hanya dari sudut pandang pembalap. Tapi seluruh personel tim. Para engineer, mekanik, manajemen tim, dan driver.

“Saya melihat peluang di sana, di mana dari tahun ke tahun Anda akan melihat orang-orang berpindah di antara dua ajang. Ada beberapa alasan yang masuk akal untuk itu.

“Itu menunjukkan saat kami memasuki musim ketujuh, tahun erdana kami sebagai kejuaraan dunia, status itu baik dan benar-benar pantas dan melayani kami dengan baik untuk masa depan.”

Baca Juga:

James lalu menambahkan, bagaimana Mercedes telah mendapatkan keuntungan dari mantan personel F1 jelang musim keduanya di F1 sebagai tim pabrikan.

Mantan pembalap McLaren, Vandoorne, berhasil menempati peringkat kedua dalam klasemen akhir tahun lalu. Sedangkan rekan setim dan juara Formula 2 2019, Nyck de Vries, membawa Mercedes finis 1-2 di balapan terakhir Berlin E-Prix.

Adapun, operasional tim dibagi, terutama antara pabrik Brackley dan Brixworth High Performance Powertrains yang sama seperti tim Mercedes F1.

Tony Ross, race engineer Nico Rosberg kala sang pembalap juara dunia F1 2016, juga bergabung dengan skuad HWA - cikal bakal tim Mercedes FE - pada 2018.

Sementara itu, Mahindra Racing FE memasuki musim baru 2020-21 setelah merekrut mantan kepala Mercedes High Performance Powertrains, Josef Holden.

Dua kali juara Formula E, Jean-Eric Vergne,  mengungkapkan pula bahwa dia pernah didekati tim F1. Sedangkan rekan setimnya di DS Techeetah, Antonio Felix da Costa, berkesempatan tes IndyCar bersama Rahal Letterman Lanigan Racing usai sukses merengkuh gelar 2019-20.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull Tak Berniat Terjun ke Formula E
Artikel berikutnya Dua Pembalap Beda Pendapat soal Formula E

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia