Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Formula E Enggan Berbagi Jadwal dengan F1

CEO Formula E (FE), Jamie Reigle, mengatakan bahwa mengadakan balapan pada akhir pekan yang sama dengan F1 bukanlah salah satu tujuan seri tersebut.

Jean-Eric Vergne, DS Techeetah, DS E-Tense FE21

Jean-Eric Vergne, DS Techeetah, DS E-Tense FE21

Simon Galloway / Motorsport Images

Formula E pertama kali menggunakan tata letak (layout) Sirkuit Jalan Raya Monte Carlo untuk Grand Prix (GP) Monako, beberapa pekan lalu. Ini memunculkan gagasan bila FE bisa menggelar race dalam akhir pekan yang sama dengan Formula 1 (F1).

Toto Wolff, prinsipal tim F1 Mercedes, salah satu yang mendukung ide tersebut. Menurut pria Austria itu, kedua seri dapat berbagi jadwal balapan yang sama di beberapa titik musim ini.

Mantan pembalap Toro Rosso (kini AlphaTauri) dan juara Formula E dua kali, Jean-Eric Vergne terkesan dengan evolusi kejuaraan balap mobil listrik itu dalam beberapa tahun terakhir.

Meski demikian, Vergne tidak berpikir Formula E sekarang berada dalam posisi untuk bersaing dengan F1. Karena itu, ia merasa kedua ajang tak perlu berbagi jadwal ataupun sirkuit.

Baca Juga:

"Pandangan saya selalu jika kami bisa mengembangkan Formula E menjadi seri yang benar-benar kompetitif, maka ada cukup ruang untuk kami dan Formula 1 dalam olahraga otomotif," kata Vergne.

"Akan ada penggemar yang menyukai keduanya dan juga ada yang akan mengikuti satu seri lebih banyak. Itu hal yang normal.

"Tugas kami adalah memperluas basis fans dan jika mampu menarik pencinta F1 tentu sangat baik. Namun saya tak merasa kami butuh trek Formula 1 untuk melakukan itu," pembalap DC Techeetah tersebut menambahkan.

Jamie Reigle mengakui bahwa kedua seri yang akan diadakan secara berurutan pada akhir pekan balapan yang sama dan di tempat yang sama, memang dapat menghadirkan beberapa keuntungan.

Di antaranya adalah memastikan visibilitas merek kepada khalayak yang lebih luas juga hemat biaya. Namun daripada berada di bawah bayang-bayang F1, Formula E enggan melakukannya.

Jean-Eric Vergne, DS Techeetah, DS E-Tense FE21

Jean-Eric Vergne, DS Techeetah, DS E-Tense FE21

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Reigle merasa Formula E harus mengatur jalannya sendiri serta fokus menjadi pusat perhatian utama. Sang CEO meyakini hal tersebut hanya bisa diraih dengan cara memisahkannya dari F1.

"Saat Anda melihat apakah kami harus balapan dengan Formula 1 atau paralel, ada kontroversi efisiensi di baliknya bukan? Misalnya, sudah ada trek yang disiapkan, jadi akan menghemat biaya," kata Reigle.

"Itu juga merupakan keuntungan untuk menarik publik yang lebih luas atau mendapat perhatian dari pabrikan. Namun, menurut saya, Formula E membuat dirinya istimewa dengan perbedaannya.

"Jadi, kami perlu berfokus pada poin-poin tersebut. Dan jika kami terus melakukannya, maka kami akan berada dalam situasi yang sangat baik (di masa depan)," Reigle menambahkan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Eriksson Berdebut di Formula E sebagai Pengganti Muller
Artikel berikutnya Formula E Lanjutkan Rencana Kejuaraan Junior Listrik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia