Formula E Jakarta: Momentum Green Motorsport di Indonesia
Event kejuaraan dunia balap mobil listrik Jakarta E-Prix 2022 dapat menjadi standar baru bagaimana sportainment digelar secara berkelanjutan di Indonesia.
Sejak diperkenalkan pada 2014, Formula E mengusung prinsip bebas emisi (zero emission). Alih-alih menggunakan kendaraan yang menghasilkan emisi, para pembalap balapan dengan memakai mobil listrik.
“Formula E bisa menjadi platform yang sangat baik untuk meningkatkan kesadaran soal keberlanjutan dan energi terbarukan kepada para penonton, serta para penggemar,” tutur Senior Sustainability Manager FIA Formula E, Iona Neilson, dalam webinar bertajuk Net Zero Sport Emission Race ‘Worlds First: Season 8 - Jakarta E-Prix: Sustainability Perspective’ awal pekan ini.
“Kami ingin meningkatkan kesadaran bahwa kendaraan listrik bisa mengurangi emisi yang turut membantu meningkatkan kualitas udara.”
Dalam kesempatan sama, Irawan Sucahyono selaku Vice President Infrastructure & General Affairs OC Jakarta E-Prix 2022, menilai kesadaran soal keberlanjutan bisa disebarkan oleh Formula E melalui hal-hal kecil.
“Contohnya, kami (pengelola) tak lagi menjual makanan dengan pembungkus seperti styrofoam dan mengimbau soal penggunaan botol air,” ucapnya.
Lebih lanjut, upaya menebarkan kesadaran itu tak terlepas dari konsep zero emission atau sustainability yang dikampanyekan Formula E. Secara otomatis, ini memengaruhi seluruh desain acara.
“Formula E mengombinasikan tiga hal yaitu performance, efficiency, dan sustanability. Ajang ini mengandalkan tenaga listrik sehingga lebih bersih, efisien, serta pengelolaan acaranya pun lebih sustainable,” kata Irawan.
“Formula E ini adalah masa depan dari motorsport. Ini green motorsport. Jadi, mungkin nanti dunia balapnya akan berubah semua menjadi seperti ini.
“Nah, Indonesia sebagai salah satu tuan rumah Formula E memang sangat beruntung karena masa depan ini datang di Indonesia.”
Pernyataan senada dilontarkan Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin. Formula E Jakarta 2022 menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang keberlanjutan.
Mobil balap listrik yang digunakan para pembalap merupakan langkah konkret untuk mengurangi beban emisi. Sebab, kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang kontribusi terbesar untuk emisi gas buang yang tidak ramah lingkungan di kota-kota besar.
“Selain itu, seri kesembilan Formula E di Jakarta ini sebaiknya digunakan sebagai momentum untuk merebut pasar, agar green technology dan green economic betul-betul bisa masuk dan diadopsi,” ujarnya.
“Sehingga pertumbuhannya tak lagi terhambat sekaligus lebih aman bagi lingkungan. Ajang ini juga menjadi momentum pemerintah untuk mereformasi regulasi terkait insentif fiskal bagi kendaraan bermotor yang rendah karbon.
“Hal ini agar daya saing industri kendaraan bermotor berbasis listrik akan meningkat dan menarik.”
Ahmad melanjutkan bahwa penggunaan kendaraan listrik juga akan membawa tiga keuntungan bagi Indonesia. Pertama, diproyeksikan pada 2030 bakal mendapat keuntungan ekonomi hingga Rp9,603 triliun sebagai konsekuensi dari penghematan energi fosil atau bahan bakar minyak (BBM).
Kedua, penurunan emisi pencemaran udara kota dan Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 100 persen pada 2030. Dan yang ketiga, merupakan pemicu pertumbuhan ekonomi hijau dari sektor otomotif.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.