Formula E Bisa Menjadi Platform Penting bagi Pabrikan Amerika
Formula E dapat menjadi platform penting bagi pabrikan besar Amerika Serikat, untuk menunjukkan soal peralihan ke jajaran mobil jalan raya yang serba listrik.
Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images
Bulan lalu, Jaguar mengumumkan rencana untuk menjadi merek khusus kendaraan listrik pada 2025, lima tahun sebelum pemerintah Inggris melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru.
Hal ini meningkatkan kemungkinan Jaguar tetap berada di Formula E dengan komitmen terhadap regulasi Gen3, yang mana batas waktu pendaftaran pabrikan berakhir 31 Maret.
Bentley juga akan mengadopsi mobil listrik sepenuhnya pada 2030, serta diketahui sedang mengevaluasi program Formula E, akan menempatkannya bersama sesama anggota Grup Volkswagen, Porsche, di grid selama era Gen3 yang dimulai 2022-23.
Pabrikan besar Amerika Serikat, seperti Ford dan General Motors juga telah meluncurkan rencana serupa untuk mengkonsolidasikan sekitar kendaraan listrik dan masa depan nol emisi.
CEO Formula E, Jamie Reigle, mengatakan kepada Motorsport.com bahwa pabrikan yang memasuki kejuaraan ini akan memungkinkan mereka untuk menunjukkan perubahan tersebut dan memenuhi tenggat waktu.
“Jaguar sudah membuat pengumuman yang cukup material dalam hal komitmen mereka untuk mengubah merek menjadi sepenuhnya listrik pada 2025. Apakah itu menjamin bahwa mereka akan terus berlaga di Formula E? Tidak,” ucapnya.
“Apakah ini berarti kami percaya kejuaraan akan menjadi platform yang bagus bagi mereka untuk menunjukkan perubahan itu dan untuk memenuhi tenggat waktu itu? Benar.
“Yang benar-benar mengejutkan saya adalah General Motors. Jika Anda melihat jenis mobil yang mereka jual, lebih banyak truk.
“Bagi mereka untuk keluar dan berkata akan beralih ke armada yang sepenuhnya elektrik secara efektif pada 2035… ini adalah sinyal yang besar.
“Ketika saya melihat pengumuman itu, hampir tidak terpikirkan dua tahun lalu. Saya merasa sangat baik tentang di mana (Formula E) sebagai konsekuensinya.”
Jamie Reigle, CEO of Formula E, saat berbicara dengan Zak Brown, McLaren
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
General Motors bakal mendapat eksposur dalam musim perdana Extreme E, di mana Formula E menjadi pemegang sahamnya, melalui kemitraan bersama Chip Ganassi Racing.
Tim akan menurunkan Odyssey 21 E-SUV dengan bodywork disesuaikan agar menyerupai Hummer sepenuhnya elektrik untuk masa mendatang.
“Ada alasan mengapa Ford keluar dan mereka beralih ke listrik di Eropa pada 2030. Ada alasan General Motors melakukan itu di Amerika Serikat,” kata Reigle.
“Bukan karena mereka tiba-tiba terbangun dan berkata, 'Saya sangat peduli dengan lingkungan dan itulah motivasi utama saya'.
“Itu karena mereka melihat keharusan untuk bisnis mereka, dan mereka melihat pada 20-30 tahun ke depan tentang bagaimana orang akan berkeliling.
“Kenyataannya adalah orang-orang akan membeli lebih banyak mobil listrik. Terdengar jelas, tapi itu bukan konsensus, bahkan 18 bulan yang lalu. Produsen menyadari hal tersebut.
“Kami memiliki beberapa (di Formula E) yang sangat visioner serta telah berkomitmen.
“Ada orang lain yang belum mulai melakukan perubahan itu, namun kami bisa menjadi platform yang sangat penting (bagi mereka).”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments