Haridarma Manoppo: Suatu Saat Ada Pembalap Indonesia di Formula E
Haridarma Manoppo merasa yakin Indonesia bisa memiliki pembalap di Formula E. Hanya saja, ada satu hal yang harus dipastikan terlebih dulu.

Pada musim keduanya berstatus Kejuaraan Dunia FIA, Formula E diikuti 11 tim dan 22 pembalap. Namun, dari banyaknya peserta yang turun di ajang balap mobil elektrik ini, tidak ada pembalap yang berasal dari Indonesia.
Indonesia sendiri, lewat ibu kota DKI Jakarta, menjadi tuan rumah Formula E musim ini. Bertajuk Jakarta E-Prix, perlombaan akan berlangsung di Sirkuit Internasional Jakarta E-Prix, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (5/6/2022) besok.
Sedikit disayangkan, antusiasme di lintasan terasa ada yang kurang. Itu karena walau sudah didapuk sebagai venue Formula E, Indonesia tidak menurunkan satu pembalap pun di kejuaraan dunia mobil elektrik ini.
Jelang bergulirnya Formula E musim 2021-22 ini, pembalap kebanggaan Indonesia, Sean Gelael, sempat dirumorkan akan turun. Tetapi rumor tersebut segera ditepis, karena ia sudah lebih dulu berkomitmen untuk Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan (WEC).
Lantas, akankah di masa depan pembalap Tanah Air bisa tampil di Formula E? Menurut Haridarma Manoppo, hal itu bisa saja terjadi, mengingat Indonesia sudah menjadi tuan rumah dari Formula E musim ini.
"Alangkah baiknya (punya pembalap sebagai tuan rumah). Sebagai penonton dan tuan rumah pasti senang dong punya pembalap yang tampil di kandang sendiri. Tapi ini kan bukan balapan sembarangan," tuturnya saat diwawancarai Motorsport.com Indonesia.
"Maksudnya ini balapan yang berjenjang, ada tahapannya untuk masuk ke sini dan tidak bisa sembarang orang masuk. Tidak mungkin. Apalagi ini balapan tingkat dunia. Tapi pasti akan ada pembalap Indonesia di sini," ucapnya menambahkan.
Sebelum memutuskan turun di Formula E, pembalap Indonesia harus memastikan terlebih dulu usia kompetisi yang dimulai pada 2014 ini. Mengingat, beberapa pabrikan besar bakal angkat kaki akhir musim ini.

#31 WRT Orea 07 Gibson LMP2 of Sean Gelael, Robin, Frijns, René Rast
Foto oleh: JEP / Motorsport Images
"Kita harus pastikan dulu nih kompetisi ini bertahan sampai kapan. Karena saya dengar-dengar kan ada plus minusnya, ada banyak pabrikan yang cabut tahun depan," kata Haridarma lebih lanjut.
"Jadi sekarang tinggal mereka kemas bagaimana balapan ini bertahan lama dan jangka panjang. Saya yakin mungkin suatu saat ada pembalap kita di Formula E, pasti ada. Toh, kita bisa sampai GP2 (Formula 2) kan terakhir, ada Rio Haryanto dan Sean Gelael, masa balapan ini gak bisa.
"Mereka pun menurut saya masih memiliki kesempatan, dalam artian jika mereka benar-benar ingin terjun ke sini, mereka masih bisa, tidak seperti saya, jenjangnya sudah jauh. Mereka berdua juga sudah dikenal dunia kan, orang FIA masa gak tahu mereka. Mungkin tinggal dapatkan license (E-Licence) saja."
Keberlangsungan Formula E memang selalu dipertanyakan oleh penggemar motorsport dunia, setelah mereka ditinggal beberapa pabrikan besar seperti BMW, Audi dan Mercedes.
Namun, walau ditinggal trio raksasa otomotif Jerman itu, nyatanya Formula E masih bisa menarik perhatian pabrikan besar lain seperti McLaren. Skuad berbasis di Silverstone, Inggris itu akan balapan sebagai tim mulai musim depan.

Rio Haryanto
Foto oleh: GP2 Media Service
Stoffel Vandoorne Tertantang Cicipi Sirkuit Formula E Jakarta
Mitch Evans Ingin kembali ke Jalur Kemenangan di Jakarta E-Prix
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.