Kecerobohan Turvey Sebabkan Kecelakaan di FP1 Roma E-Prix
Jake Dennis menyebut tidak adanya bendera kuning dan merah mengakibatkan tiga mobil mengalami kecelakaan di sesi latihan bebas pertama (FP1) Roma E-Prix.
Foto oleh: Sam Bagnall / Motorsport Images
Pembalap Audi Sport ABT Schaeffler, Lucas di Grassi, berhasil menjadi yang tercepat pada FP1 Roma E-Prix yang berlangsung di Circuito Cittadino dell'EUR, Italia, Sabtu (10/4/2021) siang.
Turun di sirkuit dengan layout baru sepanjang 3,385 km, Di Grassi mencatat waktu lap 1 menit 38,785 detik atau unggul 0,062 detim dari pembalap Mercedes, Stoffel Vandoorne, di P2. Gap antara P1 dengan P11 hanya dipisahkan satu detik di FP1 ini.
Kecelakaan hebat juga mewarnai FP1. Jake Dennis (BMW Andretti) dan Jean-Eric Vergne (DS Techeetah) berada di belakang antrean mobil yang tidak bergerak ketika tiba-tiba dihantam mobil Oliver Turvey (NIO Formula E Team) setelah chequered flag dikibarkan.
Turvey dinilai melibas blind corner di Tikungan 6 dengan kecepatan agak tinggi dan menabrak mobil Vergne lalu Dennis, saat keduanya bersiap untuk FP2, seperti biasa setelah FP1 yang berdurasi 45 menit berakhir.
Ketiganya tidak cedera tetapi semuanya absen pada FP2 yang berdurasi hanya 30 menit. Pasalnya, Vergne kemungkinan akan mengganti power train dan sasis monokok baru untuk Turvey yang membuat mereka tidak akan lolos kualifikasi.
“Dalam pembelaannya, Turvey menyebut kecelakaan itu karena tidak adanya bendera merah dan kuning,” ujar Dennis kepada Motorsport.com.
“Turvey jelas masih ingin cepat dan agak bodoh karena itu ia lakukan saat chequered flag sudah muncul.
Tim mekanik menurunkan mobil Jake Dennis dari Tim BMW I Andretti Motorsport, BMW iFE.21, yang rusak setelah kecelakaan di FP1 Roma E-Prix, Sabtu (10/4/2021).
Foto oleh: Sam Bagnall / Motorsport Images
“Dilihat dari kecepatannya saat akan menghantam kami, Turvey bukan ingin start di barisan depan untuk FP2, melainkan seperti sengaja ingin menabrak. Kebetulan di situ ada saya dan Vergne.”
Kendati begitu, Dennis mengakui bila Tikungan 6 sirkuit jalan raya untuk Roma E-Prix ini memang benar-benar “buta” akibat perubahan layout.
“Jadi, jika ada yang mengalami kecelakaan di sini, ia pasti akan terhantam dari belakang oleh mobil lawan,” tutur Dennis.
Prinsipal Tim BMW Andretti Roger Griffiths menambahkan, pembalap berpengalaman sekelas Turvey seharusnya memang melambat jika menghadapi tikungan seperti itu.
“Ditabrak dari belakang dalam kondisi mobil diam seperti itu jelas sangat mengagetkan. Saya juga agak bingung dengan grid tiruan ini,” ucap Griffiths.
“Jelas kami tidak bersalah dalam insiden ini. Lebih mengejutkan lagi karena kami tidak melihat kerusakan yang lebih berat lagi.”
Bos Tim DS Techeetah Mark Preston mengatakan kepada Motorsport.com bahwa Vergne baik-baik saja setelah kecelakaan tersebut. Maklum, sebelumnya ia terlihat kesakitan saat televisi menayangkan gambar usai insiden tersebut.
“Tabrakan itu menghancurkan bagian belakang mobil kami (foto utama). Suspensi belakang dan beberapa komponen lain tertarik keluar,” ujar Preston.
“Ini kali pertama dalam hidup saya mengalami kecelakaan tanpa bisa melihat siapa yang datang. Hal baiknya, saya tidak memiliki waktu untuk merasakan takut,” tutur Vergne.
Di FP2, Maximilian Gunther (Andretti Autosport) menjadi yang tercepat dengan waktu lap 1 menit 39,517 detik. Pemenang Diriyah E-Prix I, Nyck de Vries (Mercedes-EQ Formula E Team) masuk di P2 setelah terpaut 0,192 detik diikuti rekan setimnya, Stoffel Vandoorne (+0,383 detik).
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments