Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula E Jakarta E-Prix

Kekecewaan Antonio Giovinazzi di Jakarta E-Prix

Pembalap Dragon Penske Autosport, Antonio Giovinazzi, kembali meraih hasil mengecewakan dalam penampilannya perdananya pada Formula E Jakarta.

Antonio Giovinazzi, Dragon Penske Autosport, Penske EV-5

Hingga seri Jakarta E-Prix, Giovinazzi masih belum berhasil memetik poin. Di tengah perjuangannya untuk terus beradaptasi dengan mobil balap elektrik, pria asal Italia itu juga dihadapkan pada trek baru Jakarta International E-Prix Circuit.

Meski telah berlatih menggunakan simulator, Giovinazzi mengalami nasib sial karena gagal menyentuh garis finis, Sabtu (4/6/2022) lalu. Dia bahkan juga sempat melintir saat perlombaan baru berjalan beberapa lap.

“Ya, balapannya sulit. Kekecewaan kami tentu saja setelah memiliki kecepatan yang bagus dalam kualifikasi, kami tidak bisa menyatukan semuanya selama balapan. Kami hanya lambat,” tuturnya kepada Motorsport.com Indonesia.

Perihal insiden spin, Giovinazzi menjawab: “Saya kontak dengan Sergio (Sette Camara, rekan setim) pada Lap 1, mungkin Lap 2. Saya beruntung diselamatkan safety car. (Tapi) saya hanya…ya balapan yang sulit.”

Antonio Giovinazzi, Dragon Penske Autosport, Penske EV-5

Antonio Giovinazzi, Dragon Penske Autosport, Penske EV-5

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Eks driver Alfa Romeo Formula 1 itu menjadi salah satu dari tiga nama yang retire dari perlombaan Jakarta E-Prix akhir pekan lalu. Bersama dengannya ada Ncyk de Vries (Mercedes-EQ) dan Oliver Rowland (Mahindra Racing).

Usai berjuang keras menjaga ban, sembari mempertahankan baterai, Giovinazzi mengalami retirement jelang lima lap terakhir. Sedangkan tandemnya, Camara, menduduki urutan ke-19, di belakang rookie Dan Ticktum.

“Ketika Anda start terakhir, kami mencoba melakukan strategi gila, strategi agresif untuk mendapatkan posisi dan kemudian mungkin menunggu bendera merah atau hujan. Kami mengharapkan hujan, tetapi itu tidak terjadi,” ucap Italian Jesus.

“Dan sejujurnya, juga jika kami menggunakan lebih banyak energi, kami tidak dapat menggunakan energi karena mobil kami tak punya grip.

“Jadi sulit untuk menggunakan energi. Pada akhirnya, Anda hanya mengkonsumsi lebih banyak, tetapi Anda tidak bisa bergerak maju.”

Baca Juga:

Setelah seri Jakarta E-Prix, rombongan Formula E bakal menyambangi Marrakesh E-Prix pada 2 Juli. Giovinazzi mengaku pernah mencicipi aspal trek. Selain itu, dia menantikan pula kembali ke Indonesia musim 2023.

“Saya sebenarnya pernah tes rookie di sana pada 2018. Jadi seperti Monako, saya akhirnya bisa balapan di lintasan yang saya kenal. Kita lihat saja nanti. (Yang pasti) tidak ada ekspektasi. Hanya mencoba untuk menikmati,” ucapnya.

“Ya, saya akan berada di sini (Jakarta) tahun depan. Kenapa tidak? Saya datang ke negara yang saya suka.

“Bagi saya ini adalah rumah kedua saya, (sejak) 10 tahun yang lalu bersama (Sean) Gelael. Selalu menyenangkan bisa kembali ke sini dan merupakan trek yang bagus seperti yang saya katakan tadi."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kesulitan Raih Podium, Ini Alasan Sam Bird
Artikel berikutnya Nyck de Vries Tak Menampik Ada Upaya ke F1

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia