Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Formula E Monako E-Prix

Andre Lotterer Menyesal Gagal Finis di Monako E-Prix

Pembalap TAG Heuer Porsche, Andre Lotterer, mengaku menyesal setelah terlibat insiden dengan Oliver Rowland dan gagal finis di Monako E-Prix.

Andre Lotterer, Porsche, Porsche 99X Electric, Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, Robin Frijns, Envision Racing, Audi e-tron FE07

Andre Lotterer mendapatkan serangan dari pembalap Mahindra, Oliver Rowland, yang berujung dengan kontak keras di Sainte Devote pada lap ke-19. Hal itu membuatnya menghantam dinding lintasan dan balapan mereka berakhir secara prematur.

Insiden ini membuat Race Control mengerahkan safety car. Lotterer mengalami luka baret dan memar pada tangan kirinya, walau sebelumnya menyatakan tidak mengalami luka-luka.

Karena insiden tersebut, Rowland dinyatakan bersalah dan mendapatkan penalti grid tiga posisi di balapan selanjutnya, karena menyebabkan tabrakan yang seharusnya bisa dihindari.

"Saya melihat Rowland di sisi dalam tikungan, jadi saya sudah memberikannya ruang guna menghindari kontak dengannya," ujar pembalap asal Jerman itu.

"Tapi dia sedikit overspeed dan melindas kerb. Ia kehilangan kendali dan bagian belakang mobilnya menyentuh bagian depan mobil saya. Tak ada yang bisa saya lakukan selain melaju ke dinding."

Tak mencetak poin di Monako, setelah rekan setimnya, Pascal Wehrlein, juga gagal finis akibat kekurangan daya, membuat Lotterer menyesal karena tidak bisa membantu timnya.

Andre Lotterer, Porsche

Andre Lotterer, Porsche

Photo by: Simon Galloway / Motorsport Images

Namun, ia optimistis dengan kecepatan yang sudah diperlihatkan di Monako, dengan kedua mobilnya lolos ke fase duel kualifikasi.

"Ya, ini menyakitkan bagi kami semua. Terutama untuk Pascal (Wehrlein), dia sedang bersaing di barisan depan. Jadi ya sangat pahit bagi kami," tuturnya.

"Bagi saya, seharusnya kami bisa mencetak poin. Kami harusnya bisa finis di P4, P5 atau P6? Saya tidak tahu.

"Ini pekan yang berat bagi tim, karena Anda memiliki dua mobil, tapi Anda tidak bisa mencetak poin. Tapi masih ada banyak balapan. Ada hal-hal positif yang bisa kami petik. Jadi kami tetap optimistis."

Wehrlein menjelaskan masalah akhir balapannya sendiri saat dia memimpin, ketika mobilnya pada dasarnya mati dan menyebabkan dirinya menepi di pintu keluar terowongan - memicu full course yellow.

Mitch Evans, Jaguar Racing, Jaguar I-TYPE 5, Pascal Wehrlein, Porsche, Porsche 99X Electric, Stoffel Vandoorne, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02

Mitch Evans, Jaguar Racing, Jaguar I-TYPE 5, Pascal Wehrlein, Porsche, Porsche 99X Electric, Stoffel Vandoorne, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02

Photo by: Simon Galloway / Motorsport Images

Ia mengatakan balapan telah berjalan "seperti yang direncanakan" sampai saat itu, setelah mengambil alih posisi terdepan dan berusaha untuk mengontrol kecepatan.

"Ya saya kehilangan daya, saya kehilangan komunikasi radio, mobil baru saja dimatikan," kata Wehrlein.

“(Sampai saat itu) sangat bagus. Seluruh balapan berjalan sesuai rencana, terlihat sangat bagus. Maksud saya, saya memimpin balapan dan saya merasa kuat dan ya. Tidak banyak yang bisa dikatakan.

"Kecepatannya sangat bagus, Anda tidak pernah tahu bagaimana balapan akan berjalan, tapi kami berada di posisi terbaik saat itu."

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Monako E-Prix: FANBOOST Bantu Vandoorne Menang
Artikel berikutnya Tiket Jakarta E-Prix 2022 Sudah Mulai Dijual

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia