Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Formula E Bisa 'Kejam' ke Pembalap

Alex Lynn (Mahindra Racing) mengungkapkan, bahwa Valencia E-Prix menjadi bukti Formula E dapat menjadi ajang yang kejam bagi para pembalap.

Alex Lynn, Mahindra Racing, M7Electro

Alex Lynn, Mahindra Racing, M7Electro

Simon Galloway / Motorsport Images

Lynn sebenarnya memulai balapan Valencia E-Prix II dari posisi kedua. Itu setelah pembalap Porsche, Andre Lotterer, menerima hukuman grid.

Pembalap 27 tahun itu bermaksud melancarkan serangan ke polesitter Jake Dennis tepat sebelum balapan berakhir.

Akan tetapi, upaya tersebut gagal setelah dirinya terlibat insiden dengan pembalap Venturi, Norman Nato, di Tikungan 9 pada Lap 18.

Baca Juga:

Mobil Lynn ditabrak oleh Nato dan langsung keluar lintasan menuju gravel. Lynn kemudian turun ke posisi 5, sebelum kemudian semakin melorot ke urutan kesembilan, karena banyak pembalap yang menggunakan attack mode.

Pada akhirnya, pembalap asal Britania Raya ini berhasil kembali bersaing di barisan terdepan. Ia pun mengakhiri balapan di peringkat ketiga.

Menanggapi insidennya dengan Nato, Lynn mengaku sedikit kecewa, karena peluang untuk meraih kemenangan perdana untuk Mahindra sejak 2019 hilang.

Ia bahkan mengatakan, bahwa Formula E bisa menjadi ajang balapan yang 'kejam' bagi para pembalapnya, dengan hasil di Valencia menjadi buktinya.

Alex Lynn, Mahindra Racing

Alex Lynn, Mahindra Racing

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

"Kalau boleh jujur, ini sangat disayangkan. Tetapi, Norman sudah meminta maaf akan hal itu, yang mana menjadi gestur positif," ujar Lynn kepada Motorsport.com.

"Dia hanya salah perhitungan. Namun, saya perlu melihat tayangan ulangnya, karena saya belum melihat itu. Beginilah Formula E.

"Anda mengambil risiko untuk terus berada di belakang lawan, mencoba melakukan sesuatu yang cerdik. Kemudian, dengan kejamnya, Formula E menggigit Anda, dan itulah yang terjadi kepada saya.

"Tapi itu sudah menjadi bagian dari ajang balap ini. Ini juga merupakan strategi kami karena kami mengambil risiko itu. Sangat disayangkan karena kami memiliki daya yang cukup untuk bisa menang."

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Hasil Valencia E-Prix II: Dennis Dominan dari Awal sampai Akhir
Artikel berikutnya Julian Jakobi, Manajer Pembalap Bertangan Dingin nan Legendaris

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia