Walau Ditinggal Audi dan BMW, Masa Depan Formula E Tetap Cerah

Pada Desember tahun lalu, dua pabrikan asal Jerman, Audi dan BMW, mengumumkan bakal meninggalkan Formula E selepas musim 2020/21. Keduanya menjadi pabrikan pertama yang mengumumkan pengunduran diri.

Sampai saat ini, dari tim yang sekarang membalap, baru Mahindra dan DS Automobiles yang mengumumkan komitmennya secara publik untuk mengikuti regulasi era Gen3 Formula E.

Sementara itu, beberapa pabrikan tertarik menggantikan posisi Audi dan BMW di balap mobil kursi tunggal (single seater) elektrik ini. Terutama McLaren yang memiliki opsi untuk tampil sebagai tim musim depan.

Melihat situasi tersebut, Maximilian Gunther yang akan terdampak langsung dari kepergian BMW dari Formula E, mengaku optimistis dengan masa depan ajang balapnya itu.

Pembalap asal Jerman itu mengatakan bahwa masih banyak pabrikan yang berminat untuk berpartisipasi dalam balapan Formula E.

Selain itu, Gunther juga sudah menegaskan bahwa walaupun BMW hengkang, ia tetap ingin bertahan di Formula E musim depan.

Maximilian Gunther, pembalap Tim BMW I Andretti Motorsports yang turun di Formula E.

Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images

"Menurut saya, Formula E memiliki masa depan yang cerah. Tentu saja sangat mengecewakan bahwa Audi dan BMW akan hengkang, tapi saya pikir masih ada banyak pabrikan yang ingin bergabung," ujar Gunther kepada Motorsport.com.

"Kompetisi ini tidak tersentuh dan memiliki masa depan yang terjamin. Formula E sudah menjadi salah satu ajang balap terbesar di dunia dan saya pikir itu akan terus bertahan.

"Saya pun melihat bahwa Formula E akan menjadi program balap utama saya. Ini yang ingin saya lakukan, membalap di ajang kelas dunia seperti ini," Gunther mengakhiri.