Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes-EQ Formula E Belum Merasa Aman

Prinsipal Mercedes EQ Formula E, Ian James, mengatakan bahwa timnya masih mewaspadai rival-rivalnya dalam perebutan gelar juara musim ini.

Stoffel Vandoorne, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, Ian James, Mercedes-Benz EQ

Foto oleh: Andreas Beil

Formula E 2021-2022 menyisakan dua balapan lagi, yakni double header di Korea Selatan. Dan Mercedes EQ Formula E memimpin baik di klasemen tim maupun pembalap.

Performa yang solid dalam balapan beruntun London E-Prix membuat skuad Jerman sukses memperlebar jarak poin dengan pesaing terdekatnya.

Mercedes telah mengoleksi 291 poin, dan kini unggul 36 poin dari ROKiT Venturi Racing yang ada di peringkat kedua.

Sementara itu, di klasemen pembalap, finis di P2 dan P4 membuat Stoffel Vandoorne mendapatkan tambahan 30 poin pekan lalu.

Ditambah, dengan gagal finisnya Mitch Evans (Jaguar TCS Racing) pada London E-Prix II, Vandoorne kini unggul 44 poin dari pesaing terdekatnya itu di klasemen pembalap.

Mercedes pun difavoritkan menjadi juara di kedua klasemen, mengingat hanya tinggal dua balapan yang tersisa di musim ini. Namun, Ian James selaku prinsipal tim, justru mengungkapkan timnya masih belum merasa aman.

Ia malah masih mewaspadai kompetitornya, karena menurutnya, di Formula E, segalanya masih bisa terjadi walau musim telah memasuki fase akhir.

Baca Juga:

"Kami memang mengakhiri pekan di London dengan tambahan poin yang luar biasa banyak. Apalagi, balapan ini benar-benar menantang kami sebagai tim," tutur James mengutip TheChekeredFlag.

"Nyck (De Vries) bersaing memperebutkan podium di kedua balapan, dan dia melakukannya di balapan kedua.

"Sementara Stoffel mengerahkan segala kemampuannya untuk bisa finis di zona poin, terutama di balapan pertama. Sisanya kami beruntung karena pembalap lain mengalami hal yang tidak diinginkan.

"Kami sekarang sudah memasuki akhir musim, dengan menyisakan satu pekan dan dua balapan lagi. Kami memang unggul dari rival kami di kedua klasemen, tapi bukan berarti kami bisa berpuas diri. Posisi kami di klasemen masih belum aman.

"Ini adalah Formula E dan semuanya masih bisa terjadi. Tak ada alasan bagi kami untuk melakukan kesalahan. Semuanya harus fokus untuk meraih hasil terbaik di setiap sesi dan setiap lap."

Secara matematis, Mitch Evans yang ada di peringkat kedua klasemen pembalap memang masih bisa menyalip perolehan poin Vandoorne.

Namun, kemungkinan untuk melakukan itu terbilang kecil, karena setidaknya ia harus memenangkan dua balapan di Seoul itu.

Sementaral. pilot Belgia tentunya tidak akan tinggal diam melihat rivalnya mencetak poin. Jika bisa mempertahankan performanya, sulit bagi Evans untuk bisa menjadi kampiun.

Sam Bird, Jaguar Racing, Stoffel Vandoorne, Mercedes-Benz EQ

Sam Bird, Jaguar Racing, Stoffel Vandoorne, Mercedes-Benz EQ

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Taktik Kemenangan Lucas di Grassi di London E-Prix
Artikel berikutnya Tampil Kurang Memuaskan di London, Evans Belum Menyerah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia