Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mercedes Luncurkan Livery untuk Musim Terakhir di Formula E

Mercedes memperkenalkan pembalap dan livery untuk Formula E 2022 yang akan menjadi musim terakhir mereka dalam ajang balap mobil listrik single seater.

Mercedes Formula E livery

Mercedes Formula E livery

Mercedes AMG

Mercedes akan meninggalkan Formula E setelah memutuskan untuk tak terlibat regulasi Gen3 dalam kapasitas pabrikan. Tapi, Prinsipal tim Ian James, dan bos motorsport Mercedes, Toto Wolff, mencari operasi tim balap independen.

Kendati begitu, Mercedes masih sepenuhnya fokus menghadapi musim dengan dengan memperkenalkan penantan baru untuk Formula E 2022 di Valencia, menjelang tes pramusim di Sirkuit Ricardo Tormo, pada Senin (29/11/2021).

Aturan homologasi yang direvisi memastikan Silver Arrow 02 yang dipimpin oleh mantan Direktur Teknis Formula 1 Renault, Nick Chester, dan arsitek Mercedes F1 KERS, Pierre Godof, yang diperkenalkan musim lalu akan tetap digunakan.

Selain perubahan kecil pada livery, mobil tersebut telah memperoleh pembaruan perangkat lunak atas mesin yang dikemudikan oleh Nyck de Vries yang menjadi juara dunia Formula E 2021.

Itu dilakukan karena Mercedes harus beradaptasi dengan peningkatan daya mode balapan 20kW untuk musim terakhir dari regulasi Gen2.

Mercedes masih  mempertahankan Stoffel Vandoorne dan De Vries untuk melakoni musim terakhir di Formula E.

Tetapi, akan ada perubahan signifikan dalam line-up teknis karena operasi tim pindah ke Brackley setelah proses sebelumnya sangat rumit karena tim harus bekerja di Inggris, Stuttgart dan Afalterbach.

Namun, James menegaskan tujuan utama tim tidak akan berubah dan meyakini timnya akan makin kuat tahun depan.

“Saya tidak berpikir pendekatan kami akan berubah secara signifikan sekarang dalam hal beralih dari menjadi pemburu menjadi yang diburu,” kata James.

“Kami tahu seberapa ketat kejuaraan ini dan seberapa kuat lawannya. Ini akan menjadi pertempuran sulit lainnya sampai akhir musim.

“Tentu saja, tekanan selalu ada. Tetapi ketika saya melihat semua orang bekerja sepanjang waktu, saya senang melihat ada rasa lapar yang nyata untuk mencapai potensi maksimal masih ada di dalam tim.”

Baca Juga:

Mercedes berhasil meraih dua gelar pada Formula E 2021, tapi mereka mengalami penurunan performa di paruh kedua musim setelah fokus pada kinerja di kualifikasi.

Hal tersebut membuat Mercedes kehilangan kecepatannya di balapan, yang membuat Vandoorne dan De Vries kerap kesulitan untuk mencapai hasil maksimal.

“Mobilnya sudah dihomologasi, jadi geometri dasar mobil sudah diperbaiki tapi masih ada beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan sehubungan dengan pengaturan mekanisnya,” ujar Chester.

“Kami dapat membuat pengembangan lebih lanjut untuk pengaturan seiring dengan meningkatnya pemahaman kami.

“Itulah yang sedang kami kerjakan dan juga pada pemetaan, bagaimana kami akan mengoperasikan sistem di dalam mobil dan bagaimana kami dapat mengembangkan perangkat lunak.

“Kami juga ingin meningkatkan pemahaman kami tentang ban dan mobil yang sebenarnya sehingga kami bisa mendapatkan lebih banyak dari itu.”

Juara dunia Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, berada di podium

Juara dunia Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, berada di podium

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kena Tamparan, Da Costa Yakin Formula E Bisa Bangkit
Artikel berikutnya Mahindra Perlu Persiapan Lebih Matang Setiap Kualifikasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia