Mereka yang Berpeluang Mencuat di Diriyah E-Prix
Kejuaraan Dunia Formula E 2021-2022 akan dimulai pada akhir pekan ini di Arab Saudi. Persaingan pun diperkirakan bakal langsung ketat.

Musim kedelapan Formula E langsung diawali dengan double-header di Diriyah, Arab Saudi. Diriyah E-Prix I yang menjadi putaran pertama akan digelar pada Jumat (28/1/2022) sedangkan putaran kedua, Diriyah E-Prix II, berlangsung sehari kemudian.
Situasi lomba pembuka Formula E 2021-2022 ini persis seperti tahun lalu. Pada Diriyah E-Prix I yang digelar 26 Februari 2021, Mercedes-EQ Formula E Team berhasil menyapu bersih setiap babak.

Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ
Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images
Nyck de Vries menguasai Group stage, merebut pole, dan memenangi lomba. Sementara rekan setimnya, Stoffel Vandoorne, berhasil mencatat fastest lap pada balapan malam hari pertama dalam sejarah Formula E tersebut.
Pada putaran kedua, sehari berselang, Robin Frijn (Envision Virgin Racing) terbaik di Group stage dan pole. Namun, lomba dimenangi Sam Bird (Jaguar) sedangkan fastest lap direbut De Vries.
Lantas, siapa saja yang berpeluang untuk menempati posisi atas di Sirkuit Diriyah yang memiliki panjang 2,495 km dengan 21 tikungan tersebut, pada dua balapan akhir pekan ini?

Sam Bird, Jaguar Racing
Foto oleh: Sam Bagnall / Motorsport Images
Dari lima race Formula E di Diriyah, tiga kemenangan direbut peraih pole. Dengan format kualifikasi model knockout yang baru, persaingan merebut possi grid diperkirakan bakal jauh lebih sengit.
Bird yang masih memperkuat Jaguar TCS Racing, menjadi pembalap tersukses di sirkuit jalan raya Arab Saudi tersebut dengan dua kemenangan. Musim lalu, ia memberikan kemenangan pertama pabrikan Inggris tersebut di Formula E hanya pada race keduanya.
Hasil tersebut membuat Bird hingga kini menjadi satu-satunya yang selalu berhasil memenangi minimal satu race di setiap musim Formula E.

Stoffel Vandoorne, Mercedes-Benz EQ
Foto oleh: Alastair Staley / Motorsport Images
Tim juara bertahan, Mercedes-EQ, sejauh ini mampu menuai hasil bagus di Diriyah. Stoffel Vandoorne menjadi salah satu yang terbaik di sirkuit yang mengelilingi situs bersejarah UNESCO tersebut.
Pembalap asal Belgia itu sudah mengoleksi dua hasil finis podium saat debut bersama tim pabrikan asal Jerman itu pada musim 2019-2020 dengan hasil peringkat kedua dan ketiga.
Nyck de Vries juga wajib diwaspadai para pembalap jika melihat hasil putaran pertama musim lalu: selalu berada di posisi teratas setiap sesi, merebut pole, dan memenangi balapan.

Edoardo Mortara, Venturi Racing, saat finis di podium kedua Berlin E-Prix II pada Formula E 2020-2021.
Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Sejauh ini, hanya Bird dan Sebastien Buemi (Nissan e.dams) yang mampu memenangi balapan pembuka lebih dari sekali. Kini, mampukah De Vries mengikuti jejak Bird dan Buemi pada lomba Jumat malam nanti?
Musim lalu, De Vries memang berhasil menunjukkan kehebatannya merebut pole position dan memenangi race. Namun, jangan lupakan Alexander Sims (Mahindra Racing). Ia berhasil memenangi balapan kedua di Diriyah pada musim keenam Formula E (2019-2020) saat membela BMW i Andretti Motorsport.
Satu pembalap lain yang bisa menjadi ancaman di Diriyah pada akhir pekan ini adalah Edoardo Mortara. Runner-up Formula E musim lalu itu berhasil naik podium kedua Diriyah E-Prix I tahun lalu di atas Mercedes-EQ Silver Arrow 02 milik ROKiT Venturi Racing.
Mitch Evans Merasa Pantas Difavoritkan Juara Formula E
Format Baru Kualifikasi Formula E Lebih Menjanjikan
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.