Tampil Kurang Memuaskan di London, Evans Belum Menyerah
Pembalap Jaguar TCS Racing, Mitch Evans, mengaku belum menyerah dalam mengejar Stoffel Vandoorne di klasemen pembalap Formula E musim ini.
Mitch Evans memiliki misi besar saat Formula E menggelar double header di ExCel, London. Ia ingin mencetak poin sebanyak-banyaknya agar bisa memangkas jarak dengan rivalnya di musim ini, Stoffel Vandoorne.
Pada London E-Prix I, Evans mengawali pekan balap kemarin dengan baik. Walaupun pilot Belgia finis di podium saat itu, Evans finis di P5 dan mencetak 10 poin. Dengan begitu, ia terus membuntuti pembalap asal Belgia itu di klasemen.
Kemudian di London E-Prix II, Evans berhasil melaju dengan baik, bahkan sempat berada di depan Stoffel Vandoorne untuk beberapa waktu.
Sampai akhirnya, pada saat balapan memasuki tambahan waktu, Evans mengalami masalah pada mobilnya, sehingga tak bisa melanjutkan balapan. Padahal, garis finis sudah ada di depan mata.
Pembalap asal Selandia Baru itu sebenarnya sudah mengungkapkan bahwa dirinya merasa sakit hati dengan hasil yang diraihnya di London E-Prix II.
Apalagi, dalam perebutan gelar juara, semua poin yang bisa dicetak oleh pembalap itu penting. Ditambah, Formula E kini hanya menyisakan dua seri lagi, yang akan diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan.
Namun, walau merasa sakit hati, Evans mengaku belum menyerah mengejar Vandoorne, yang kini unggul 44 poin darinya. Peluang untuk bisa jadi juara memang masih ada, walau itu merupakan peluang kecil.
"Sulit untuk menjelaskannya dengan kata-kata. Ini adalah balapan yang sulit, terutama saat kualifikasi, karena kami harus memulai balapan dari P14 (di London E-Prix I)," tuturnya di media sosial resmi Jaguar.
"Tapi, kami bisa merangkak naik ke P4 dan itu bagus. Strategi yang baik dari tim saya, terutama strategi terkait Attack Mode. Itu sebenarnya bisa membantu kami mencetak banyak poin.
"Namun, saya mengalami masalah pada mobil di beberapa lap terakhir, yang mana membuat saya dan tim merasa sakit hati dan kecewa.
"Sekarang selisih poin kami adalah 44 poin (dengan Vandoorne). Menyakitkan tapi kami pergi ke Seoul dengan penuh harapan. Kami masih belum menyerah, walau hasil di sini menyakitkan."
Sementara itu, Vandoorne pada akhirnya sukses mencetak 30 poin di London, dengan finis di P2 (18 poin) serta P4 (12 poin) dalam London E-Prix I dan II.
Jika Evans tak bisa mengejar poin Vandoorne di double header Seoul E-Prix, ini akan jadi kali kedua secara beruntun pembalap Mercedes menjadi juara dunia Formula E.
Musim lalu, Nyck De Vries sudah menjadi juara dunia pertama pada ajang balap mobil elektrik paling bergengsi itu.
Mitch Evans, Jaguar Racing, Jaguar I-TYPE 5
Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.