Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Muller Pede Tampil Cepat meski Gunakan Mesin Lama

Menghadapi E-Prix Diriyah, pembalap Dragon Penske, Nico Muller, optimistis bisa tampil cepat meski timnya menggunakan mesin 2019-2020.

Nico Muller, Dragon Penske Autosport, Penske EV-4

Nico Muller, Dragon Penske Autosport, Penske EV-4

Andy Hone / Motorsport Images

Dragon Penske menjadi salah satu dari tiga tim yang memutuskan untuk menggunakan mesin lama pada dua seri pembuka Formula E 2020/21.

Dua tim lainnya adalah DS Techeetah dan Nissan, yang mana mereka berhasil finis di posisi pertama dan kedua pada tahun lalu di Riyadh.

Penundaan pengenalan mesin baru yang dilakukan Dragon Penske sebenarnya cukup membingungkan, karena mesin itu membuat mereka tak dapat menyelesaikan musim 2019/20 dengan bagus.

Tapi, Muller meyakini dirinya dan tim akan mendapat keuntungan karena telah memahami karakter mesin yang digunakan musim lalu. Menurutnya, menggunakan mesin lama juga meminimalkan masalah teknis yang kerap dialami mesin baru.

“Saya pikir akan ada keuntungan untuk menggunakan perangkat keras yang Anda kenal dengan baik dalam hal ketahanan. Kami seharusnya dapat tampil baik,” kata Muller kepada Motorsport.com.

“Saya pikir, kami akan memulai musim dengan mulus tanpa masalah apa pun. Mungkin kami juga bisa mendapatkan keuntungan dari beberapa insiden yang dialami pembalap lain. Tapi, memang menyenangkan jika kami mendapat mobil baru.

“Kami mencoba banyak hal baru saat tes. Kami mencoba memaksimalkan semua hal yang kami bisa lakukan dengan mesin lama, terutama dalam hal perangkat lunak.

“Saya pikir kami telah memahami mobil lama kami dengan lebih baik dan saya yakin kami bisa mengeluarkan potensi lebih besar di Riyadh.”

Baca Juga:

Tahun lalu, Dragon Penske hanya berhasil mengumpulkan dua poin berkat finis kesembilan Brendon Hartley di balapan kedua Diriyah. Itu membuat mereka mengakhiri musim di posisi ke-11 dalam klasemen tim.

Ini sangat berbanding terbalik dengan tim yang telah meraih banyak kemenangan dan podium di era Formula E Gen1. Namun, Nico Muller merasa timnya tak perlu melakukan perubahan besar untuk kembali ke jalur juara.

“Hal kecil akan membuat perbedaan besar dan kami telah menyelesaikan beberapa di antaranya,” kata Muller.

“Jika kami bisa membuat paket bekerja dengan baik secara keseluruhan, mengekstrak potensi mobil, saya yakin kami bisa mencetak banyak poin lagi.

“Level di Formula E semakin meningkat. Tahun ini akan semakin kuat dan semakin kuat. Tantangannya sangat besar, tapi kami siap menghadapinya.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Da Costa Kehilangan Motivasi Usai Juara Formula E
Artikel berikutnya Tiga Mercedes-EQ Kuasai FP2 Diriyah E-Prix

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia