Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Norman Nato Tidak Frustrasi Kehilangan Kursi Formula E

Setelah tak dipertahankan Venturi Racing untuk Formula E musim depan, Norman Nato mengaku tidak kecewa karena sang pembalap ingin mengabdikan sisa kariernya dalam ajang endurance.

#70 Real Team Racing Oreca 07 Gibson: Norman Nato

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

Norman Nato menegaskan tidak merasa frustrasi dengan berakhirnya petualangan bersama Venturi, di mana dirinya akan digantikan oleh Lucas di Grassi musim depan.

Pembalap Prancis itu percaya ia telah melakukan segala upaya untuk mencoba mempertahankan kursinya dan melihat masa depan yang tidak harus 100 persen dalam kejuaraan dunia balap mobil listrik.

Venturi membuat keputusan untuk mempertahankan Edoardo Mortara dan memanfaatkan ketersediaan pembalap Audi, Lucas di Grassi, yang tanpa kursi setelah pabrikan Jerman meninggalkan Formula E.

Ini secara efektif menyingkirkan Nato dari Venturi. Namun ia tidak melihat itu sebagai sesuatu yang buruk, di mana dia ingin memprioritaskan kariernya dalam balap ketahanan (endurance).

Baca Juga:

“Untuk masa depan, saya harus membuat keputusan seperti antara Endurance dan Formula E. Saya bisa melakukan setahun lagi dengan Formula E dan Endurance, tetapi saya pikir tidak lebih. Venturi mencari yang berbeda (dan) kami tak berhasil menemukan kompromi,” kata Nato kepada Motorsport.com.

“Saya telah menunjukkan di trek bahwa saya punya bakat menjadi pembalap Formula E. Saya berakhir dengan cara terbaik dengan kemenangan di Berlin. Saya tidak frustrasi atau apa pun. Masa depan saya ada di balap ketahanan. Mungkin suatu hari saya akan kembali ke Formula E jika ada kesempatan.”

Venturi telah memperingatkan Nato tentang keputusannya untuk 2022 sebelum kemenangan terakhirnya di Berlin pada Agustus, tetapi perekrutan resmi Di Grassi tidak datang sampai sebulan kemudian.

“Rencana perekrutan sebelum Berlin, saya sudah tahu sejak Agustus. Cukup jelas bahwa mereka mencari sesuatu yang berbeda untuk masa depan tim, sebab mereka tahu saya juga tidak akan bertahan di Formula E selama bertahun-tahun,” Nato mengungkapkan.

"Lucas (di Grassi) adalah pilihan yang baik. Dia pembalap cepat dengan banyak pengalaman. Mereka memutuskan untuk mengambil jalan lain, yang saya mengerti. Seperti yang saya katakan, saya melakukan pekerjaan saya, kami finis ketujuh di klasemen tim di depan Porsche.

“Untuk tim yang bukan pabrikan, saya pikir kami menjalani musim hebat, saya dan rekan setim saya (Mortara). Saya adalah seorang rookie. Saya seharusnya membuat tiga atau empat podium, namun dua diambil dari saya. Plus satu kemenangan. Jadi, untuk rookie, itu musim yang kurang beruntung."

Norman Nato, Venturi Racing, Silver Arrow 02, pemenang Berlin E-Prix II, tiba di Parc Ferme

Norman Nato, Venturi Racing, Silver Arrow 02, pemenang Berlin E-Prix II, tiba di Parc Ferme

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Nato melakukan debut Formula E tahun ini setelah mengambil alih kursi Felipe Massa, dan bekerja sama dengan Edoardo Mortara di Venturi.

Ia finis di podium dalam balapan keempat di Roma, sebelum didiskualifikasi akibat kelebihan energi yang dialokasikan. Nato juga kehilangan hasil besar di Valencia, di mana ia dihukum karena tabrakan dengan Alex Lynn sebelum finis kelima.

Di Berlin, saat putaran terakhir musim ini, pembalap asal Cannes itu akhirnya mampu membuktikan kapasitasnya, dengan start P6 di grid sebelum meraih kemenangan pertamanya di Formula E.

Pada akhir musim, Nato berada di posisi ke-18 klasemen dengan 54 poin, dan berkontribusi pada peringkat akhir tim yang baik bagi Venturi, yang mengoleksi 146 poin dan menempati P7. Skuad Monako tersebut berhasil mengungguli nama besar seperti Porsche, Mahindra, dan Nissan.

Nato saat ini sedang mengerjakan proyeknya untuk musim depan dalam ajang balap ketahanan, yang juga bisa melalui WEC sebagai ELMS atau IMSA.

“Saya sedang dalam diskusi, mungkin Anda akan melihat saya bekerja sedikit di Formula E. Tentu saja, saya akan berada di endurance juga. Saya juga mengembangkan mobil hidrogen (proyek ACO Mission24). Anda akan melihat saya, itu pasti, tapi di mana? Saya belum tahu,” tuturnya.

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alessio Rovera Resmi Menjadi Pembalap Pabrikan Ferrari
Artikel berikutnya Richard Mille Tak Tutup Kemungkinan Turunkan Pembalap Pria

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia