Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Vergne: Penalti Zurich sesuai dengan jiwa Formula E

Pemimpin klasemen pembalap Formula E, Jean-Eric Vergne, merasa bahwa penalti yang ia terima pada ronde ePrix Zurich sesuai dengan karakter balapan elektrik tersebut.

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Dom Romney / Motorsport Images

Pembalap Techeetah, Vergne, merupakan satu dari lima pembalap yang dipenalti di Zurich akibat tetap melaju kencang saat periode Full Course Yellow, membuatnya melorot hingga posisi ke-10, sekaligus membiarkan rival terdekatnya, Sam Bird, finis kedua.

Bird kini mengekor Vergne dengan selisih 23 poin, dengan sisa poin sebanyak 58 yang akan diperebutkan pada balapan ganda New York. Sebagai catatan, pembalap DS tersebut memenangi kedua balapan di Brooklyn musim lalu.

“Saya rasa mereka mengada-ada saat balapan, karena hal yang sama juga saya lakukan di hampir semua balapan, dan tidak ada penalti yang saya dapat,” ujar Vergne kepada Motorsport.com.

“Saya rasa sesuai [dengan Formula E] atas penalti yang saya terima, jadi suhu persaingan tetap panas hingga New York.

“Aneh, kami berlima diganjar hukuman. Kami tidak gila, kami telah membalap sepanjang tahun dalam kondisi Full Course Yellow, tidak ada yang namanya dapat penalti.

“Baru kali ini ada lima pembalap [menerima penalti], termasuk Bird dan saya. Cukup aneh rasanya.”

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Foto oleh: Dom Romney / Motorsport Images

Jean-Eric Vergne, Techeetah, leadsAlex Lynn, DS Virgin Racing

Jean-Eric Vergne, Techeetah, leadsAlex Lynn, DS Virgin Racing

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Jean-Eric Vergne, Techeetah, Nick Heidfeld, Mahindra Racing

Jean-Eric Vergne, Techeetah, Nick Heidfeld, Mahindra Racing

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Jean-Eric Vergne, Techeetah

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

#26 G-Drive Racing Oreca 07 Gibson: Jean-Eric Vergne

#26 G-Drive Racing Oreca 07 Gibson: Jean-Eric Vergne

Foto oleh: Marc Fleury

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Foto oleh: Dom Romney / Motorsport Images

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Sébastien Buemi, Renault e.Dams

Foto oleh: Dom Romney / Motorsport Images

10

Buemi sarankan Vergne untuk rendah hati

Kampiun FE musim kedua, Sebastien Buemi, menghadapi ronde Montreal musim lalu dengan keuntungan 10 poin. Namun, ia kalah dari Lucas di Grassi setelah didiskualifikasi dari race 1. Pembalap Renault e.Dams tersebut meluapkan kemarahannya kepada Daniel Abt dan Robin Frijns.

Secara matematis, pembalap Swiss tersebut sudah keluar dari zona perebutan gelar pembalap, terlebih dengan puasa kemenangan yang dialami sejak ePrix Berlin musim lalu.

Menanggapi komentar Vergne, ia berujar bahwa pembalap Prancis tersebut salah arah. Buemi paham betul bahwa segala sesuatu bisa berubah saat memperebutkan gelar.

“Saya tidak perlu menghakimi dia,” ujar Buemi kepada Motorsport.com. “Meski saya tahu itu merupakan caranya supaya bisa melepas tekanan. Saya paham posisinya yang kehilangan banyak poin.

“Ia menatap New York sebagai pembalap favorit, mustahil rasanya bila tidak menang. Selisih poinnya juga terpangkas hingga setengah.

“Kita tahu Bird mendominasi kedua balapan New York tahun lalu. Andai Vergne mengalami masalah pada Sabtu, ia harus berjuang mati-matian pada balapan kedua.

“Pastinya kita berharap kejuaraan ini berlangsung seru hingga akhir. Namun, [andai saya jadi dia], saya tidak akan mengeluarkan pernyataan seperti itu.

“Saya pernah di posisi seperti dia. Setiap orang mengatasi masalah mereka dengan cara tersendiri, namun tetap diperlukan kerendahan hati dalam olahraga ini.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Prost tinggalkan Renault e.dams, fokus ke tim F1
Artikel berikutnya Nissan tunjuk Albon sebagai rekan setim Buemi di Formula E

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia