Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Porsche Ingin Taklukkan Kondisi Ekstrem untuk Bangkit di Jakarta E-Prix

Pembalap TAG Heuer Porsche, Antonio Felix da Costa, bertekad mendongkrak peringkatnya dalam klasemen Formula E 2022-2023 melalui dua balapan Jakarta E-Prix, 3-4 Juni 2023. Ia sudah mengetahui tingkat kesulitan yang akan dihadapi.

António Félix da Costa, works driver TAG Heuer Porsche Formula E team, 2023, Porsche AG
© 2023 Dr. Ing. h.c. F. Porsche AG

Foto oleh: Porsche AG

Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) akan menjadi tuan rumah seri ke-10 dan 11. Temperatur dan kelembaban relatif tinggi dibanding trek lain menjadi tantangan tersendiri untuk para pembalap mobil listrik.

Skuad Porsche ingin melupakan hasil buruk di Monako E-Prix di mana mereka hanya dapat poin semata wayang dari Pascal Wehrlein. Sedangkan, Felix da Costa hanya finis P15.

Pembalap asal Portugal mengungkapkan, “Meski saya gagal podium tahun lalu, ada beberapa kenangan indah di Jakara. Penonton sangat menyambut Formula E dan antusiasme mereka akan menciptakan atmosfer bagus.

“Sirkuit ini trek kecepatan menengah tinggi dengan grip bagus. Setelah Monako, kami ingin meningkatkan posisi dalam pertaruhan titel di Jakarta. Panas dan kelembaban tinggi akan menempatkan Anda pada kondisi tekanan fisik yang ekstrem. Tapi sebagai atlet, Anda berlatih untuk balapan seperti ini.”

Felix da Costa melihat lagi jauh ke belakang. Ia masih lemah dalam kualifikasi padahal mobilnya termasuk kencang.

“Kami punya mobil kencang. Kami tidak bisa menggunakan keuntungan ini dalam kualifikasi. Namun, kami sedang bekerja sekarang. Ini hanya langkah kecil,” katanya.

“Kami tidak haru mencoba menenemukan lagi roda. Meski bisa menempati urutan 8 atau 10 besar kualifikasi, kami akan membuat hidup lebih mudah dalam balapan. Itu yang kami ingin capai di Jakarta.”

Sementara itu, rekan setimnya yang menjadi runner-up sementara FE 2022-2023, mewaspadai kondisi ban di tengah panasnya Jakarta.

Baca Juga:

“Ini akan jadi akhir pekan yang panas. Tahun lalu, kami beradaptasi dengan baik pada kondisi, yang tidak hanya memengaruhi pembalap dan tim, tapi juga perangkat, terutama ban,” Wehrlein menjelaskan.

“Setelah Monako, kami punya waktu lebih lama untuk mempersiapkan double header di Jakarta, untuk menganalisis apa yang belum kami lakukan dengan baik dalam beberapa balapan sebelumnya. Sekarang, kami kembali menyerang.

“Di Formula E, setiap balapan diperebutkan dengan sengit dan meski kedengarannya dangkal, hanya klasemen poin setelah balapan terakhir yang menentukan. Kami mengawali musim dengan baik, tapi tidak dapat meraih hasil yang baik di balapan terakhir.

“Namun, dengan potensi besar dari tim dan mobil, kami dapat membalikkan keadaan dengan sangat cepat. Di Jakarta, kami memiliki dua kesempatan untuk melakukannya.”

Melihat tren penurunan raihan timnya, Director Factory Motorsport Formula E, Florian Modlinger, tidak terlalu khawatir. Masih ada banyak waktu untuk membalikkan keadaan.

“Tidak ada yang diputuskan. Kami masih punya tujuh balapan, masih ada banyak hal yang bisa terjadi. Jakarta merupakan tantangan besar bagi kami. Kami harus mengombinasikan apa yang dipelajari dari sembilan balapan dan mengimplementasikan pengetahuan. Kami beradaptasi dengan kondisi ekstrem,” tuturnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Roberto Merhi Gantikan Rowland di Jakarta E-Prix
Artikel berikutnya DS Akan Rayakan Balapan ke-100 di Jakarta E-Prix

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia