Rekrutan Baru Andretti yang Diremehkan Bisa Jadi Kuda Hitam
Ada kesan bahwa Norman Nato diremehkan di Formula E, mengingat ia telah berpindah-pindah tim dan powertrain sejak mengakhiri musim rookie dengan kemenangan di Berlin pada 2021. Sekarang, ia bergabung dengan sang juara, Jake Dennis, di Andretti. Pembalap Prancis itu ingin membayar keyakinan tim barunya.
Akhir musim Formula E terbukti menjadi waktu yang sibuk bagi Andretti Global karena tim asal Amerika Serikat ini melakukan rebranding dan meluncurkan corak baru. Sementara itu, Jake Dennis menukar nomor 27 miliknya dengan nomor 1 yang didambakan semua penghuni grid. Sebuah hak prerogatif untuk pembalap Inggris ini sebagai juara bertahan.
Ada juga perekrutan pembalap baru untuk tim menjelang musim depan, yang akan dimulai di Mexico City pada 13 Januari. Andre Lotterer digantikan oleh mantan pembalap Nissan, Norman Nato, setelah musim 2022-2023 yang suram, di mana pemenang Le Mans tiga kali itu hanya meraih poin dalam lima kesempatan dan gagal meraih podium.
Meskipun penggantian Lotterer tidak mengejutkan siapa pun, karena pembalap Jerman itu memilih untuk mengakhiri kariernya sebagai pembalap tunggal dan memusatkan perhatiannya pada program LMDh Porsche. Nama Nato tentu saja tidak berada di urutan teratas bagi banyak orang. Terutama dengan adanya juara 2020-2021, Nyck de Vries, yang kembali ke pasar setelah terjun ke Formula 1 secara singkat.
Musim ini akan menandai musim ketiga Nato di kejuaraan listrik, di mana ia telah membalap untuk tiga tim yang berbeda, tetapi mungkin yang lebih penting lagi, ia menggunakan tiga powertrain yang berbeda juga.
Hal ini menempatkan pembalap asal Prancis ini pada posisi yang unik di grid Formula E, karena meskipun hanya memiliki 33 balapan yang telah ia jalani (jauh lebih sedikit daripada rekor 115 balapan yang saat ini dipegang oleh Lucas di Grassi), Nato memiliki lebih banyak pengetahuan dibandingkan pembalap lainnya.
Hal ini jelas menjadi daya tarik tersendiri bagi tim pelanggan seperti Andretti, namun juga menimbulkan potensi masalah karena harus beradaptasi dengan sistem baru. Dalam hal ini, powertrain Porsche.
Nato sangat menyadari tantangan yang ia hadapi di awal musim ini.
"Bagian yang sulit untuk bergabung dengan tim baru adalah ketika pabrikan powertrain berbeda, dari Nissan ke Porsche misalnya, semuanya sangat berbeda," katanya kepada Motorsport.com.
"Semua perangkat lunak, semua setirnya berbeda, jadi inilah bagian yang sulit. Saya harus melupakan semua yang saya pelajari di Nissan dan beradaptasi dengan segala sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut saya, dari segi set-up memang sedikit berbeda, namun adaptasi ini akan berlangsung cukup cepat.
"Ini lebih kepada fakta bahwa Anda harus beradaptasi dengan semua perangkat lunak baru, juga komunikasi dengan teknisi saya dan bekerja sama dengan tim baru. Semuanya berbeda dan semua hal ini untuk saat ini tidak alami, dan Anda membutuhkan lebih banyak energi, lebih banyak fokus yang tidak Anda habiskan hanya untuk mengemudi."
Ini adalah proses yang harus dilalui Nato beberapa kali selama masa jabatannya di Formula E dan membuatnya sering kesulitan untuk memulai dengan baik selama kampanye, sesuatu yang terlihat dari hasilnya. Namun, jika dilihat lebih dekat pada statistik, ada tren yang menarik menjelang akhir kampanye dan menunjukkan bahwa pembalap yang diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat dapat menjadi aset yang kuat bagi Andretti.
Musim perdana Nato bersama Venturi (yang didukung oleh Mercedes) pada 2020-2021, merupakan awal yang sulit. Pasalnya, ia hanya finis di posisi empat dalam 15 balapan. Namun dua di antaranya terjadi di seri terakhir musim ini di Berlin, termasuk kemenangan satu-satunya di Formula E.
"Butuh sedikit waktu bagi saya di awal untuk beradaptasi, tetapi semoga secepatnya saya akan naik podium dan target nomor satu adalah mencetak poin bagi tim untuk memenangkan kejuaraan tim," Norman Nato menjelaskan.
Hanya dua balapan yang ia ikuti pada musim berikutnya saat menggantikan Sam Bird yang cedera di Jaguar di Seoul, finis di luar zona poin dua kali, sebelum musim terakhirnya bersama Nissan, di mana sekali lagi awal musim terbukti sulit.
"Kami membayar harga di awal tahun dengan menjadi tim baru, kami membuat beberapa kesalahan," tutur Nato, saat Nissan berpisah dengan DAMS dan membentuk identitasnya sendiri.
Rekan setimnya, Sacha Fenestraz, menunjukkan kecepatan yang luar biasa namun masih kesulitan karena kurangnya pengalaman. Ini berarti Nato sebagai pembalap senior mengambil lebih banyak tanggung jawab di luar mobil.
Sementara di dalam lintasan, ia hanya mencetak dua poin dalam 10 balapan pertama. Namun, pada paruh kedua tahun ini, Nato mulai menemukan langkahnya dan berhasil meraih poin dalam enam balapan terakhir.
Ini termasuk naik podium di belakang pemenang balapan dan rekan setim barunya, Dennis, di Roma, yang membantu pabrikan Jepang tersebut mengalahkan tim pelanggan McLaren di klasemen tim.
Performa yang kuat ini datang pada saat yang tepat dan menarik perhatian tim Andretti yang sudah jelas Lotterer tidak akan dipertahankan dan sedang mencari pencetak poin yang konsisten untuk membantu kredensial kejuaraan timnya.
Seperti yang dijelaskan Nato, bergabung dengan Andretti adalah "waktu yang tepat untuk bekerja sama" dan pada akhirnya menempatkannya di mobil yang mampu bertarung di depan, bahkan jika tim dan powertrain Porsche kehilangan dominasinya di awal musim karena kalah bersaing dengan Jaguar selama tahun lalu.
Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Norman Nato gabung Andretti setelah dilepas Venturi (Mercedes), Jaguar dan Nissan yang memberi pengalaman luas
Dengan Nato akhirnya berada di belakang kemudi mobil yang mampu bertarung untuk meraih kemenangan Formula E secara teratur, itu berarti lebih banyak fokus dari sebelumnya akan diarahkan kepadanya, meskipun ia mengaku tidak merasakan beban yang lebih besar.
"Tidak ada tekanan ekstra," katanya."Setiap tim yang Anda datangi, Anda ingin melakukan yang terbaik. Saat ini, saya tahu bahwa saya memiliki paket yang kuat, tetapi itu tidak berarti saya akan naik podium setiap akhir pekan.
"Saya sadar bahwa saya memiliki mobil yang secara konsisten berada dalam posisi untuk memperjuangkan podium dan setidaknya lima besar. Ini adalah tekanan yang bagus, Anda lebih baik berada di posisi ini daripada berada di dalam mobil yang Anda tahu akan sulit.
"Saya juga tahu bahwa saya bergabung dengan tim yang memiliki pengalaman, Jake juga memiliki pengalaman. Saya berada di samping salah satu pembalap terbaik yang ada di grid saat ini, jadi ini juga merupakan kesempatan yang baik bagi saya untuk menunjukkan kemampuan saya, tetapi bukan berarti Jake adalah target saya.
"Target nomor satu pada akhirnya adalah memenangkan kejuaraan tim. Akan membutuhkan sedikit waktu bagi saya di awal untuk beradaptasi, tetapi semoga saja, sesegera mungkin, saya akan naik podium dan target nomor satu adalah mencetak poin bagi tim untuk memenangkan kejuaraan tim."
Foto oleh: Andrew Ferraro / Motorsport Images
Norman Nato penantang terdekat Jake Dennis di Roma tahun lalu dan sekarang mereka jadi tandem
Nato juga tidak merahasiakan fakta bahwa ia melihat kesempatan bersama Andretti lebih dari sekadar kerja sama satu tahun seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Jika diberi kesempatan untuk musim kedua bersama tim, maka ia akan membangun fondasi yang kuat untuk membangun tim.
"Bagi saya, ini adalah tentang meningkatkan kecepatan sesegera mungkin dan yang pasti memiliki hubungan yang panjang dengan Andretti akan memungkinkan saya untuk bertarung pada suatu saat nanti untuk kejuaraan pembalap, yang tentu saja merupakan target juga," Nato menambahkan.
"Kita melihat hal itu dengan Mitch Evans misalnya, yang bagi saya adalah salah satu pembalap terkuat di grid, dia sudah bersama Jaguar sejak awal. Sama halnya dengan Jake, dia sudah bersama Andretti sejak awal di Formula E.
“Tentu saja, merupakan sebuah keuntungan untuk berada di tim yang sama selama bertahun-tahun, dengan orang-orang yang sama, membangun hubungan yang baik, jadi itulah tujuannya."
Foto oleh: Sam Bagnall / Motorsport Images
Menang dan naik podium secara reguler jadi target Norman Nato demi dipermanenkan Andretti
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.