Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Masa Depan Formula E Dipertanyakan

Pembalap Envision Virgin Racing, Robin Frijns, mulai mempertanyakan masa depan Formula E, setelah dua pabrikan besar menyatakan mundur.

Robin Frijns, Virgin Racing

Robin Frijns, Virgin Racing

Sam Bloxham / Motorsport Images

Selepas 2021, Formula E akan ditinggal oleh dua pabrikan besar, Audi dan BMW. BMW ingin fokus memproduksi mobil jalanan, sementara Audi lebih memprioritaskan balap ketahanan.

Pun ditinggal dua pabrikan, Formula E tetap menjamin masa depannya. Para petinggi kompetisi bahkan menegaskan sudah berbicara dengan beberapa pabrikan lain untuk ikut serta.

McLaren adalah salah satunya, yang dikabarkan tertarik untuk bergabung sebagai tim. Itu setelah kontrak mereka sebagai penyuplai mesin berakhir.

Kendati masa depan terjamin, mulai ada keraguan yang menyelimuti Formula E. Robin Frijns merupakan satu di antara yang menyuarakan kekhawatirannya.

Menurutnya, penggemar balapan saat ini masih lebih menyukai mobil balap dengan mesin V10 dan V8 ketimbang mobil balap bertenaga listrik.

Robin Frijns, Envision Virgin Racing, Audi e-tron FE07, Nick Cassidy, Envision Virgin Racing, Audi e-tron FE07

Robin Frijns, Envision Virgin Racing, Audi e-tron FE07, Nick Cassidy, Envision Virgin Racing, Audi e-tron FE07

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

"Setelah BMW dan Audi hengkang, banyak pabrikan akan berpikir, 'Apa yang kami lakukan di sini?', mereka akan mulai berpikir seperti itu," ujar Frijns.

"Tentu saja alasan virus corona membantu mereka untuk membuat keputusan hengkang, tapi saya pikir terlalu mudah bagi mereka memutuskan mundur.

"Sekarang, banyak pabrikan bimbang. Mereka mencoba untuk mencari solusi terbaik, arah mana yang harus mereka tuju. Dan saya pikir masa depan Formula E baru bisa dipastikan dalam beberapa tahun ke depan.

"Ya mungkin Mercedes akan membalap pada musim keduanya, McLaren bisa saja bergabung musim depan, dan itu menarik. Tapi banyak orang yang masih lebih menyukai mobil balap bermesin V10 dan V8 ketimbang mobil bermesin listrik.

"Mereka tidak perlu mobil (balap) elektrik, walaupun dalam sepuluh tahun ke depan akan ada generasi baru yang menggantikan mereka, lihat saja nanti.

"Satu hal yang bisa saya pastikan adalah, di Formula E, peran pembalap lebih penting dari apa yang Anda pikirkan. Jika tidak memiliki wawasan yang cukup, Anda akan kalah."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Walau Ditinggal Audi dan BMW, Masa Depan Formula E Tetap Cerah
Artikel berikutnya Vergne Tepis Rumor Keuntungan Tunda Mesin Baru

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia