Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Breaking news

Rosberg: Saya Pernah Ditawari Jadi Pembalap Formula E

Nico Rosberg selalu memiliki hubungan khusus dengan Formula E. Faktanya, setelah pensiun dari F1, pembalap asal Jerman tersebut pernah ditawari untuk membalap di kejuaraan tersebut.

Nico Rosberg, Formula 1 world champion, Formula E investor

Pada suatu hari di awal Desember 2016, Rosberg secara tak terduga mengumumkan niatnya untuk pensiun dari Formula 1. Setelah resmi pensiun, pembalap Jerman itu telah memperluas wawasannya, baik di bidang motorsport maupun di kegiatan lain yang tidak selalu terkait dengan kompetisi, seperti teknologi dan lingkungan.

Namun justru dua aspek terakhir ini juga telah menemukan aplikasinya di motorsport, khususnya di Formula E , kategori serba listrik yang menjadikan kelestarian lingkungan sebagai salah satu poin penting dalam pengembangan teknologi yang makin umum di dunia mobilitas.

Pada ajang Berlin ePrix 2018, sang juara dunia F1 2016, berkesempatan untuk melakukan uji coba mobil FE generasi kedua untuk tujuan promosi. Bahkan, sebelum mobil ini resmi memulai debutnya di musim berikutnya.

Baca Juga:

Pada saat itu, Rosberg menjelaskan bahwa, "Formula E adalah masa depan. Ini mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada dunia dan itu fantastis. Karena ini adalah kejuaraan yang hebat, dengan beberapa pertarungan yang bagus, sangat menyenangkan, jadi ini adalah paket yang hebat."

Kesempatan yang juga mengikuti keputusannya untuk berinvestasi dalam kategori ini, menjadi pemegang saham. Saat ini, Rosberg tetap menjadi bagian dari keluarga Formula E, yang juga membuka cakrawala baru, sampai-sampai ia berhasil meyakinkan kota Tokyo untuk menjadi tuan rumah ePrix untuk pertama kalinya pada 2024.

"Formula E terus berkembang. Ini membuka diri ke kota-kota baru, dengan Tokyo yang akan hadir pada musim ke-10, dan kami telah membalap di India, Afrika Selatan, dan semua tempat yang fantastis ini," ujar Rosberg dalam sebuah wawancara dengan Sports Illustrated, di mana ia mengatakan bahwa kategori mobil listrik sedang menyelesaikan kalender yang mencakup hampir semua benua.

Nico Rosberg, juara dunia Formula 1, investor Formula E, mengemudi mobil Formula E

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Nico Rosberg, juara dunia Formula 1, investor Formula E, mengemudi mobil Formula E

Sayangnya, putaran di Afrika Selatan (Cape Town), meski mendapat komentar positif dari para pembalap pada 2023 dengan balapan yang cukup penting, belum dipastikan kembali untuk kampanye berikutnya.

Sementara, India akan dikunjungi lagi, juga berkat campur tangan pemerintah daerah, yang membantu membiayai balapan meski sempat mengalami kesulitan. Tidak peduli seberapa banyak Formula E mulai berpindah ke sirkuit permanen, seperti Portland, Shanghai dan Misano , jiwanya tetap menjadi kategori yang lahir untuk balapan di kota-kota , sebuah aspek yang membantunya lebih dekat dengan penggemar.

"Bagi saya, satu-satunya hal adalah menyambangi orang-orang, karena Anda membalap di pusat kota dan membuatnya lebih mudah diakses oleh keluarga. Balapan ini berdampingan dengan F1. Ini bukan saingan, dan berkembang dengan baik. Ada banyak produsen mobil yang terlibat, penggemarnya terus bertambah dan kualitas pembalapnya terus meningkat. Kami telah melihat pembalap beralih dari Formula E ke F1, dan bahkan sebaliknya," tambah mantan pembalap Mercedes itu.

Rosberg juga mengungkapkan bahwa ia telah menerima tawaran untuk membalap di Formula E, di saat banyak pembalap top mulai terjun ke kategori listrik, sehingga memunculkan grid yang terhormat seperti pada 2024.

Namun, pembalap yang pernah menjadi rekan setim Lewis Hamilton ini memutuskan untuk menggantungkan helmnya dan mendedikasikan dirinya untuk proyek lain.

"Pada malam saya pensiun, saya ditawari untuk membalap di Formula E. Sebenarnya, tawaran itu untuk istri saya, dan kemudian dia memberi tahu saya! Bagaimanapun, itu adalah penolakan, karena jelas saya sudah berhenti membalap dan tidak ingin memulai lagi,” tegasnya.

Pada kenyataannya, Rosberg ingin berpartisipasi dalam kategori ini. Tetapi bukan sebagai pembalap, melainkan direktur dari timnya sendiri, mungkin berbasis di Monako seperti Venturi yang lama, yang sekarang bersaing di bawah merek Maserati.

Selebrasi Nico Rosberg di podium

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Selebrasi Nico Rosberg di podium

Meskipun Formula E membutuhkan anggaran yang lebih kecil daripada kompetisi lain, pengeluaran finansial akan terlalu tinggi. Jadi dia mulai mencari peluang lain.

Beberapa tahun kemudian, kesempatan datang untuk Extreme E , sebuah kategori yang didedikasikan untuk balap mobil oof-road listrik dan diorganisir oleh pemilik Formula E yang sama, termasuk Alejandro Agag . Rosberg membentuk timnya sendiri, RXR, yang sejauh ini telah merebut dua gelar dalam tiga musim.

"Ketika Anda menjadi pembalap, langkah selanjutnya adalah memiliki tim sendiri. Saya ingin melakukannya di Formula E, tetapi itu adalah komitmen yang terlalu besar dan secara finansial sangat menuntut, jadi itu tidak berhasil. Sebagai gantinya, saya berinvestasi di kejuaraan ini. Kemudian, kesempatan untuk Extreme E tiba, yang ternyata sempurna," kata pembalap asal Wiesbaden itu.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dennis Amankan Kontrak Baru dengan Andretti
Artikel berikutnya Formula E Cari Penjelasan Pemerintah soal Hyderabad E-Prix

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia