Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Buemi: Perang perangkat lunak jadi fokus tim Formula E

Pembalap Nissan e.dams, Sebastien Buemi, menilai persaingan perangkat lunak di Formula E setara dengan perang aerodinamika di Formula 1.

Sébastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IMO1

Foto oleh: Dom Romney / Motorsport Images

Dengan dibekukannya peningkatan powertrain sebelum bergulirnya FE tiap musim, sektor perangkat lunak jadi satu-satunya tumpuan tiap tim untuk menghadirkan inovasi baru.

Saat diwawancarai oleh Motorsport.com terkait pengembangan software yang mirip dengan perang aerodinamika di F1, Buemi mengamini hal tersebut.

“Meski bagian hardware tidak boleh lagi diutak-atik jelang berlangsungnya musim baru, kami masih bisa menjamah sektor perangkat lunak.

“Ini akan membantu kami dalam hal pengaturan energi saat balapan. Ada banyak cara yang bisa dicoba untuk membuat mobil lebih kencang.

“Untuk beberapa hal, kami tetap menginginkan set-up terbaik dari setiap komponen mobil. Tapi, saat ini modal utama tim adalah perangkat lunak.

“Kami tengah berusaha meningkatkan performa mobil dengan sistem baru di sepanjang musim. Jadi, memang mirip [dengan set-up aerodinamika di F1].

Sébastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IMO1 with the new hyper boost LED lights on the halo
Sébastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IMO1
Sébastien Buemi, Nissan e.Dam, Nissan IMO1
Sébastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IMO1
Sébastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IMO1
Sébastien Buemi, Nissan e.Dams
Sébastien Buemi, Nissan e.Dams
Sebastien Buemi, Renault e.dams
Sébastien Buemi, Renault e.Dams
Sebastien Buemi, Renault e.Dams
10

Menurut Aturan Teknis FE 2018/19, tiap tim boleh mengubah bagian powertrain setelah mendapat persetujuan FIA dan pabrikan peserta lainnya, dengan tujuan meningkatkan reliabilitas.

Semua tim harus menunggu satu bulan sebelum diadakan scrutineering (pengecekan oleh pihak pengawas) terkait dengan keamanan, serta 60 hari untuk perubahan teknis di mobil.

Kampiun musim 2015/16 itu juga menggaris bawahi pentingnya FE untuk mengevaluasi penggunaan software baru supaya bisa menekan pengeluaran.

Salah satu masalah timbul akibat penggunaan perangkat lunak baru adalah diskualifikasi duo Techeetah, Jean-Eric Vergne dan Andre Lotterer, karena kerusakan sistem pembatas tenaga maksimal.

“Terkadang, kami hanya perlu memastikan semuanya berjalan dengan baik, tanpa perlu membawa pembaruan perangkat lunak,” ucap Buemi. “Sangat mudah terjadi kesalahan pada program yang mengakibatkan mobil berhenti.”

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mahindra: Kami belum siap merengkuh gelar
Artikel berikutnya Gunther lengkapi lini pembalap Dragon Racing

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia