Sirkuit Cape Town FE Akan Dibangun di Sekitar Stadion Piala Dunia
Balap perdana Cape Town E-Prix untuk Formula E bakal berlangsung di sekitar stadion Piala Dunia 2010, yakni antara Robben Island dan landmark Table Mountain.
Foto oleh: FIA World Rallycross
Ibu kota Afrika Selatan itu akan debut sebagai tuan rumah kejuaraan dunia elektrik pada 26 Februari 2022. Namun, jadi tidaknya event bergantung terhadap situasi Covid-19, yang tengah dilanda gelombang keempat.
Cape Town berhasil mendapatkan satu slot dalam kalender Formula E, berkat bidding yang dipimpin oleh konsorsium e-Movement, dengan dukungan Jaguar Racing, dan telah mengincar status tuan rumah sejak Maret 2020.
Dalam apa yang diyakini sebagai kesepakatan lima tahun dengan dewan Pariwisata Afrika Selatan, Cape Town bakal menggelar lomba secara eksklusif, kecuali jika negara itu setuju untuk jadi tuan rumah putaran kedua.
Ditanya mengapa Formula E ingin menambahkan Cape Town ke dalam kalender, salah satu pendiri dan bos kejuaraan, Alberto Longo berkata: “Afrika Selatan pada dasarnya menandai setiap hal yang kami butuhkan untuk menjadi tuan rumah balapan.
“Kami ingin pergi ke tempat-tempat ikonik yang benar-benar dapat Anda identifikasi dengan sangat cepat dalam satu tayangan di TV.
“(Cape Town) benar-benar menawarkan kepada kami salah satu lokasi terbaik dan paling menakjubkan yang pernah kami kunjungi untuk balapan.
“Kemudian semangat warisan motorsport Afrika Selatan, mereka hanya mencintai motorsport.
“Ini adalah tempat di mana setiap ajang motorsport yang serius dan profesional harus tampil di panggung.”
Chairman e-Movement, Iain Banner, pertama kali bertemu dengan Longo dua tahun lalu untuk mengajukan tawaran.
“Kami ingin Formula E di pantai kami, dan kami akan memastikan bahwa jika itu datang, kami akan menghadirkan balapan kaliber yang sangat, sangat tinggi,” ucapnya.
Stoffel Vandoorne, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, Oliver Rowland, Nissan e.Dams, Nissan IMO3, Alex Lynn, Mahindra Racing, M7Electro,Mitch Evans, Jaguar Racing, Jaguar I-TYPE 5 , Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, the rest of the field at the start
Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images
Cape Town E-Prix rencananya diadakan berbarengan E-Fest selama lima hari, yang akan mencakup konferensi e-mobilitas, pertemuan puncak perubahan iklim, serta turnamen golf terbuka untuk pembalap Formula E dan kepala tim.
Layout sirkuit yang diusulkan diharapkan akan segera dirilis. Tetapi, lintasan takkan melewati Stadion Cape Town berkapasitas 55 ribu penonton, seperti yang direncanakan semula.
Banner menjelaskan, stadion Piala Dunia 2010 memiliki gerbang akses 5,3 meter ke dalam stadion. Namun, ruang tujuh meter diperlukan untuk menjalankan bagian trek.
“Kami tidak bisa melakukan itu. Kami akan melihatnya di masa depan. Tapi ini masalah struktural yang besar,” tuturnya.
“Kami akan balapan di sekitar stadion, di antara Table Mountain dan Robben Island.
“Ini adalah trek balap yang mengarungi lautan yang mengasyikkan.”
Cape Town E-Prix bakal menandai kejuaraan dunia FIA pertama yang diselenggarakan di Afrika Selatan, sejak event Grand Prix pada 1993 di Sirkuit Kyalami.
World Rallycross juga menggelar seri pemungkas di wilayah utara Cape Town, Killarney, selama tiga musim, dari 2017 hingga 2019.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments