Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tanpa Halo, Nasib Nyck De Vries Akan Berbeda

Nyck De Vries memuji penggunaan perangkat Halo di Formula E, setelah mobilnya terjebak di bawah mobil Sebastien Buemi.

Oliver Askew, Andretti Motorsport, BMW iFE.21, Oliver Turvey, NIO 333 Racing, NIO 333 001, Sebastien Buemi, Nissan e.Dams, Nissan IM03, among a group of cars involved in a multi car crash early in the race

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Tingkat visibilitas dan grip yang rendah di Tikungan 20-21 Sirkuit Jalanan Seoul membuat beberapa pembalap terperangkap di dinding lintasan dalam lap pertama.

Mereka di antaranya adalah pembalap Mercedes EQ Formula E, Nyck De Vries, serta andalan Nissan e.dams, Sebastien Buemi.

Mobil De Vries yang hendak menikung tergelincir ke dinding lintasan, dan mengangkat mobil Buemi yang sudah lebih dulu terjebak di dinding.

Untungnya, De Vries bisa keluar dari mobilnya tanpa mengalami luka sedikit pun. Kepalanya juga terlindungi dari bagian bawah mobil Buemi berkat perangkat Halo.

Setelah balapan, De Vries mengatakan bahwa insiden tersebut terlihat lebih mengerikan dari apa yang ditampilkan di layar kaca.

Pembalap cadangan Mercedes di Formula 1 ini juga tidak langsung berusaha bergerak untuk keluar dari mobilnya, setelah terjebak di bawah mobil Buemi.

Baca Juga:

"Untungnya kami memiliki Halo. Saya pikir insiden itu lebih mengerikan dari yang terlihat di layar kaca," tutur juara dunia Formula E 2021 tersebut.

"Memang laju kami cukup lambat. Melihat videonya, memang seperti sebuah slow motion. Tapi kondisi di lintasan cukup tricky dan jarak pandangnya juga buruk.

"Dan pada saat Anda memiliki jarak pandang dan visibilitas yang rendah, penilaian Anda juga akan berpengaruh. Saya pun salah memperkirakan braking point.

"Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, dan yang pasti, jelas ini merupakan tanggung jawab saya. Tapi bisa dilihat, hampir semuanya terjebak di tikungan itu.

“Saat Anda offline secara halus (di Tikungan 20), tidak ada daya cengkeram, dan Anda menabrak tambalan beton ini dengan manhole. Penjelasan seperti itu sudah cukup bagi saya.

"Tapi ya, saya pikir semua orang sedikit terlambat mengerem, dan sayangnya itu adalah akhir dari balapan kami."

Saat ditanya apakah mobil Gen2 terlalu mudah mengangkat mobil yang ada di depannya, De Vries pun setuju dengan ungkapan itu.

Namun, ia tidak ingin mengritik desain mobilnya, dan tetap senang karena perangkat Halo terpasang di mobil Gen2.

"Siapa saya untuk menilai hal seperti itu? Saya tidak menjadi bagian dari kelompok atau komite yang mendesain mobilnya," katanya.

"Memang benar, jika tanpa Halo, badan saya akan semakin kecil. Saya berada terlalu dalam di bawah (mobil Buemi). Jadi lebih baik buat insiden ini terlihat lucu, daripada saling menangis.

"Untungnya, kami punya satu dan itu menyelamatkan saya. Tapi saya setuju, mungkin terlalu mudah bagi mobil untuk saling bertabrakan.

"Tapi sekali lagi, apa yang akan saya katakan tentang itu?"

Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ

Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ

Photo by: Andreas Beil

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mitch Evans Akui Butuh Kemenangan di Seoul E-Prix
Artikel berikutnya Lucas Di Grassi Emosional Usai Cetak Seribu Poin

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia