Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Berbekal Mesin Lama, Vergne Pede Raih Kemenangan

Pembalap DS Techeetah, Jean-Eric Vergne, tak akan dibekali mesin baru untuk menghadapi Formula E musim 2020-2021. Tetapi ia bertekad meraih kemenangan di Diriyah E-Prix pada 28-27 Februari mendatang.

Jean-Eric Vergne, DS Techeetah, DS E-Tense FE20

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Formula E Operation (FEO) memutuskan untuk melakukan homologasi satu mesin yang akan digunakan selama dua tahun ke depan. Hal ini demi menekan anggaran pengeluaran.

Tiga tim telah memutuskan menggunakan powertrain 2019-2020 untuk menghadapi musim ketujuh Formula E. Mereka adalah DS Techeetah, Nissan e.dams dan Dragon Racing.

Banyak yang memprediksi homologasi satu mesin ini akan ketiganya kesulitan di Diriyah E-Prix, mengingat sebagian besar lawan memakai mesin baru.

Meski begitu, Vergne tetap optimistis bisa menang di Arab Saudi, walaupun trek di sana tak bersahabat dengan mobil DS Techeetah.

“Kami akan pergi ke Riyadh dengan tujuan untuk meraih kemenangan. Saya tidak ingin beralasan kami hanya menggunakan mesin tahun lalu,” ujarnya.

“Biasanya, Anda selalu membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan mesin baru. Mungkin, beberapa tim akan mengalami masalah yang tidak akan kami alami.

“Kami mengetahui mesin dengan baik, kami memahami apa yang perlu dilakukan dengan mesin ini. Saya berharap kami tidak memiliki masalah besar, tapi perlu diingat mesin ini telah berusia lebih dari setahun.”

Baca Juga:

Vergne memasuki musim baru FE dengan target untuk mendapatkan kembali gelar yang diraihnya pada 2017-18 dan 2018-19. Pembalap Prancis itu gagal juara karena kalah dari rekan setimnya, Antonio Felix da Costa.

“Saya memiliki kesulitan dengan pengereman, yang mana tak dimiliki oleh Antonio. Kami juga memiliki gaya balap berbeda,” kata Vergne.

“Sepanjang musim, saya berusaha mengubah sedikit gaya balap. Di penghujung musim, kami akhirnya menemukan gaya balap yang tepat. Sayang, itu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama.

“Saya berharap tidak memiliki masalah pengereman seperti tahun lalu. Saya akan selalu berusaha meningkatkan kemampuan, bekerja lebih keras dibandingkan tahun lalu.”

Lebih lanjut, Vergne mengungkapkan keinginannya untuk bersaing ketat melawan Felix da Costa demi mendongkrak hasil terbaik bagi tim.

“Terpenting bagi sebuah tim adalah memiliki dua pembalap yang membawa banyak poin. Tapi, kami tidak boleh merugikan tim. Selama kami bisa memiliki hubungan baik dengan rekan setim, maka itu akan sangat bagus,” Vergne menuturkan.

“Pemahaman yang baik di luar sirkuit tidak terlalu penting, namun rasa hormat antara kedua pembalap di sirkuit adalah yang paling penting bagi tim. Saya pikir itu tergantung pada tim untuk memastikan bahwa rasa saling menghormati ini perlu dipertahankan sepanjang tahun.”

Jean-Éric Vergne, Antonio Félix da Costa, DS Techeetah, DS E-Tense FE21.

Jean-Éric Vergne, Antonio Félix da Costa, DS Techeetah, DS E-Tense FE21.

Foto oleh: Techeetah

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Carroll Jalankan Peran Pembalap Cadangan NIO 333
Artikel berikutnya Buemi Merespons Perubahan Sirkuit Jalanan Riyadh

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia