Menerka rencana balap Toyota GR Supra Racing Concept

Sesuai imbuhan “racing”, GR Supra Racing Concept hadir dengan motif khas Toyota Gazoo Racing, aero-kit serupa kategori GTE serta peranti pendukung balap seperti roll-cage dan lain-lain. Interior pun menggunakan kabin mobil balap.

Pertanyaan muncul, apakah aksen balap dihadirkan hanya sekadar untuk keperluan pameran? Atau memang ada rencana dari Toyota untuk menurunkan Supra generasi V di arena saat model sudah dijual di pasar tahun depan? Jika ya, di arena manakah?

Toyota menyebut GR Supra Racing Concept dibuat sesuai regulasi GTE FIA World Endurance Championship. Apakah hal ini lantas membuat Toyota akan menyusul jejak Ferrari, Aston Martin, BMW, Porsche dan Ford? Dengan belum ditetapkannya program LMP1 pasca superseason 2018/19, opsi ini jelas terbuka lebar. Toyota sendiri sudah menyatakan terus atau tidaknya berlaga di LMP1 akan sangat tergantung pada seperti apa regulasi mulai diberlakukan 2020.

Jika tidak jadi meneruskan proyek LMP1, akan sangat mungkin Toyota menurunkan Supra di kategori GTE, menjadi mobil Jepang pertama tampil di sini.

Arena berikutnya mungkin dilirik tentu kategori GT500 Super GT. Mengulangi sejarah antara 1995 – 2005 ketika Supra tampil di sana. Sejak 2006, tidak adanya model sports car representatif Toyota dan kebutuhan image Lexus membuat aksi di Super GT pun diwakilkan kepada divisi mewah Toyota.

Supra juga sangat mungkin didaulat menjadi mobil GT3 pertama Toyota. Dengan 2018 menjadi tahun ketiga program RC F GT3 di arena IMSA dan GT300 Super GT, akan sangat mungkin jika Supra menjadi GT3 berikut mulai 2019.

Wacana berubahnya DTM mengadopsi GTE mulai 2019 juga membuka peluang baru bagi tampilnya Supra di balap populer Jerman.

Dari sekian banyak peluang disebutkan tadi, agaknya kemungkinan terbesar adalah tampilnya Supra di ajang Nurburgring 24 Jam mulai 2019. Sudah merupakan tradisi Toyota untuk selalu tampil di balap ketahanan Jerman. Seperti pernah dilakukannya dengan Lexus LFA, Toyota C-HR, hingga Lexus LC tahun ini.