Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Miliki Tim Superbike, Faye Ho Ingin Banyak Wanita Terlibat dalam Olahraga Motor

Jika Anda berpikir bahwa balap mobil adalah olahraga yang didominasi para pria, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan balap motor, di mana level partisipasi perempuan sebagai pembalap, manajemen tim dan engineer sangat rendah. Ketika ada program-program untuk mendorong partisipasi perempuan di mobil, seperti FIA Girls on Track dan suara kuat seperti Michele Mouton dan Susie Wolff, balap motor memiliki sedikit persamaan.

Thought leadership series

Thought leadership series

Musim ini, di Bennetts British Superbikes, kejuaraan domestik terkuat dalam balap motor, ada tim dengan pemilik seorang wanita, Faye Ho. Dia bukan perempuan pertama yang melakukannya. Jenny Tinmouth menjalankan tim BSB pada 2011. Tapi Ho punya ambisi untuk membangun sesuatu yang substansial dan tahan lama.

Penyintas kanker payudara yang jadi yatim piatu di usia enam tahun itu mengambil langkah besar dalam tantangan olahraga terbesar, setelah bisnisnya sukses.

Ho menjadi sponsor para pembalap selama 10 tahun, seperti pemenang GP Makau kategori motor, Stuart Easton pada 2010 dan yang terbaru, menyokong Peter Hickman dan Michael Rutter. Pada akhir tahun lalu, dia mengakuisisi tim Smiths BSB dan menyematkan identitas baru, Faye Ho Racing.

Hickman akan mengendarai salah satu dari motor BMW-nya, sedangkan Xavi Fores kebagian motor lain. Setelah membuka jalan, dia berharap lebih banyak wanita mengikuti.

 

Baca Juga:

Faye Ho, wanita pemilik tim balap berharap ada banyak perempuan lain yang mengikutinya

Faye Ho, wanita pemilik tim balap berharap ada banyak perempuan lain yang mengikutinya

Foto oleh: Motorsport.com

Ho jatuh cinta dengan balap motor sejak jadi gadis kecil yang tumbuh di Makau. Pemilik kewarganegaraan ganda, Inggris dan Makau, itu dibesarkan kakeknya, yang merupakan mogul kasino Stanlet Ho. Setiap November, dia akan menonton balap mobil Grand Prix Macau dan balap motor dari rumah keluarga yang terletak di sebelah sirkuit.

“Saya ingat, sebagai gadis kecil, saya biasa duduk di langkan area taman di mana saya dapat melihat lintasan dan hanya menonton balapan sepanjang hari, menyukai setiap menitnya,” ia mengenang.

“Jadi dari sana, minat dimulai antusiasme terhadap balapan. Saya hanya terpesona dengan para pembalap, bagaimana mereka mengendarai motor-motor itu, dan keseruannya. Juga ketika bisa bertemu dengan para pembalap, saya pikir, mereka sangat rendah hati dan menyenangkan.”

Faye Ho, wanita pertama yang jadi bos tim balap Superbike Inggris

Faye Ho, wanita pertama yang jadi bos tim balap Superbike Inggris

Foto oleh: Motorsport.com

Kakek Ho adalah seorang teman dan pendukung Teddy Yip, pemilik tim legenda Hong Kong, Theodore Racing yang membukukan rekor juara delapan kali di GP Makau, serta berpartisipasi dalam 61 balapan Formula 1 antara 1977 dan 1983.

Keke Rosberg dan Patrick Tambay pernah memperkuat tim itu. Mick Schumacher juga membalap untuk tim F3 yang disokong Theodore di Makau pada 2017.

“Keluarga kami masih menjadi pendukung terbesar mereka. Saya kira (olahraga motor) selalu ada dalam darah. Itu hanya sesuatu yang saya tahu bahwa saya ingin terlibat dengannya. Saya sangat mencintai itu.

“Bagi saya, terjun ke balap motor, saya tahu bahwa itu di luar kewajaran karena saya satu-satunya pemilik tim di BSB. Itu sedikit sebagai tantangan, tentunya berkecimpung dalam olahraga yang didominasi laki-laki. Dan kedua, ada banyak komentar secara daring, dan orang-orang akan mengatakan sesuatu.

“Saya kira hal yang paling penting adalah Anda hanya harus melakukan apa yang Anda cintai dan fokus pada hasil akhir dan menikmatinya. Hidup selalu akan sulit. Tapi jika Anda senang dengan apa yang Anda lakukan dan Anda menikmati, Anda seharusnya selalu mengambil tantangan.”

Faye Ho, wanita pemilik tim balap berharap ada banyak perempuan lain yang mengikutinya

Faye Ho, wanita pemilik tim balap berharap ada banyak perempuan lain yang mengikutinya

Foto oleh: Motorsport.com

Mengabaikan ejekan daring, Ho ingin mendorong lebih banyak wanita untuk terlibat dalam balap motor dan melihat tak ada alasan kenapa program seperti Girls on Track sulit berhasil dengan dua roda sama seperti roda empat. Ada beberapa wanita yang melakukan terobosan, seperti Tinmouth yang juga pembalap BSB, ada rider TT Maria Costello dan Ana Carrasco, yang memenangi World Supersport 300 2018, melawan para pria.

“Saya kira balap motor, atau berbagai tipe balapan, ada lebih banyak wanita yang terlibat dengan itu,” ucap Ho.

“Karena pada akhirnya, bagaimana saya melihatnya, kita semua adalah manusia. Dan jika ada seseorang punya gairah terhadap sesuatu, kita seharusnya dapat mengejarnya dan mewujudkan impian-impian kita. Kita perlu melihat lebih banyak wanita yang terlibat, lebih banyak pembalap wanita dan yang ada di manajemen. Hal itu yang ingin saya lihat di masa depan.

Faye Ho, wanita pemimpin tim balap ingin langkahnya diikuti perempuan lain

Faye Ho, wanita pemimpin tim balap ingin langkahnya diikuti perempuan lain

Foto oleh: Motorsport.com

“Kami mendapatkan lebih banyak pembalap mobil wanita. Saya kira untuk balap motor, butuh waktu lama untuk berubah. Saya kira kami akan melihat lebih banyak pembalap wanita.

“Saya harap saya (mendorong minat lebih banyak perempuan). Karena latar belakang saya, saya melakukan banyak pekerjaan amal di Makau. Dan saya juga sangat nyaman memiliki opini sendiri. Jadi saya pikir, bagus untuk saya menyuarakan perasaan saya. Dan itu adalah sebuah olahraga hebat, balap motor. Saya yakin ada potensi untuk lebih banyak wanita pemilik tim untuk terlibat di dalamnya.”

Faye Ho, wanita pemilik tim balap berharap ada banyak perempuan lain yang mengikutinya

Faye Ho, wanita pemilik tim balap berharap ada banyak perempuan lain yang mengikutinya

Foto oleh: Motorsport.com

Penyintas kanker payudara stadium tiga pada 2016 tersebut sangat fokus pada apa yang diinginkan dengan mendedikasikan waktu dan energinya. Jelas bahwa mendobrak batasan memiliki tim balap motor berda di urutan teratas daftar prioritasnya.

“Itu mengubah cara saya melihat hidup dan dunia. Saya rasa itu kenapa saya berhasrat menjalankan tim sendiri di Superbike Inggris, karena Anda hanya hidup skeali dan kalau ada sesuatu yang Anda ingin lakukan, pergi dan lakukan itu karena Anda mungkin tidak punya kesempatan,” tuturnya.

“Jelas sekali, Anda akan menemui orang-orang yang akan menjatuhkan Anda, memberikan komentar-komentar negatif, ‘Anda tak bisa melakukan ini, Anda tak boleh melakukan itu’. Tapi kalau Anda punya hak untuk mendukung sekitar Anda, Anda akan mampu melakukannya. Saya hanya menjawab, ‘Kenapa tidak? Saya akan pergi dan melakukan ini, dan saya akan membuatnya berhasil.’”.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 5 Film Terbaik tentang Dunia Balap
Artikel berikutnya Hadir di Motorsport.tv, Jaguar Ingin Bawa Fan Lebih dekat dengan Formula E

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia