Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Obrolan Garasi #4: Tantangan Konversi Kendaraan Listrik dan Keuntungannya

Kendaraan bertenaga listrik sudah pantas mengaspal di Indonesia. Masalahnya, masih banyak tantangan ke depan yang secara bertahap mulai teratasi.

Cover Garasi 4

Spora EV yang dipimpin Triharsa Adicahya merupakan salah satu perusahaan startup yang berfokus pada konversi kendaraan listrik.

Pengalaman mempelajari seluk beluk kendaraan bertenaga listrik di sebuah perusahaan produsen komponen ternama di Indonesia, membuatnya yakin mampu membuka mata dan pengetahuan publik Tanah Air soal betapa pentingnya kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) untuk berbagai keperluan.

“Saya mulai mempelajari kendaraan listrik pada tahun 2011. Di situ saya belajar tantang power train itu apa, motor penggerak dan controller seperti apa, sampai akhirnya mampu membuat motor penggerak,” ucap pria yang akrab disapa Adi tersebut.

Sempat mengikuti studi di McKensey EV di Amerika Serikat, serta sudah tahu apa saja yang harus dikembangkan pada kendaraan jika konversi ke EV, Adi pun mulai membuat start up pertama bernama Baran.

Dari situ, Adi bersama sejumlah rekan yang seide dengannya, kemudian membentuk Spora EV. Di perusahaan tersebut, pria jebolan teknik mesin sebuah universitas ternama di Indonesia tersebut berposisi sebagai CEO dan CTO.

Spora EV adalah start up EV pertama di Indonesia yang berbasiskan kemampuan rancang bangun engineering (rekayasa) kendaraan listrik.

Baca Juga:

Spora EV sendiri memiliki beberapa lini bisnis, yang utama adalah jasa konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik, baik untuk mobil-mobil klasik bernilai tinggi, maupun untuk berbagai jenis kendaraan komersial seperti mobil van logistik, mobil operasional pertambangan, bus hingga truk besar untuk pelanggan bisnis dan korporasi.

Melalui jasa konversi kendaraan ini, Spora EV berkomitmen memberikan solusi kendaraan listrik yang lebih terjangkau dan sesuai tipe dan spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan dari pelanggan.

Salah satu tantangan konversi mobil listrik di Indonesia adalah product fit, bagaimana mendapatkan solusi membuat produk yang cocok dengan keperluan publik. Selain itu, dari sisi regulasi (baca: aturan pemerintah) terkait EV.

“Sebut saja aturan untuk kendaraan jenis mobil EV saja, saat ini kan baru mau keluar. Kalau sepeda motor kan sudah ada,” tutur Adi dalam bincang-bincang Obrolan Garasi #4 di channel YouTube Motor1com Indonesia.

Problem lain yang dihadapi Spora EV sebagai start up dalam memasyarakatkan kendaraan listrik adalah banyaknya keberatan dari investor. “Masalahnya lagi, banyak investor itu yang belum paham benar tentang EV,” kata Adi kepada M. Wahab sebagai host.

Dari sisi customer, keinginan untuk beralih ke kendaraan listrik sudah kuat. “Tetapi tidak banyak dari mereka yang sudah memahami benar keuntungan dari EV ini,” kata Adi.

Penasaran seperti apa tantangan Triharsa Adicahya dan Spora EV dalam upaya konversi kendaraan listrik di Indonesia ini, serta apa saja keuntungan memakai EV dapat disimak di kanal YouTube di bawah ini.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Motorsport Games Bawa Dua Permainan ke NVIDIA GeForce NOW
Artikel berikutnya Sergio Perez Bentuk Tim untuk Ramaikan Kejuaraan Powerboat Listrik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia