Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Special feature

Obrolan Garasi #5: Motorsport Bisa Jadi Industri Menjanjikan

Olahraga otomotif Indonesia makin disorot setelah sukses menggelar event kelas dunia seperti MotoGP dan Formula E. Menurut Irawan Sucahyono, ini kesempatan menjadikan motorsport sebagai industri.

Cover Obrolan Garasi #5: Irawan Sucahyono

Dalam Obrolan Garasi edisi kelima, host M. Wahab S. berbincang dengan konsultan motorsport Irawan Sucahyono soal geliat olahraga otomotif di Tanah Air yang bangkit kembali berkat gelaran MotoGP dan Formula E.

Untuk diketahui, Irawan adalah sosok yang sudah lama menggeluti dunia motorsport. Berawal dari hobi, ia pernah aktif di dalam struktur Ikatan Motor Indonesia (IMI) dalam memajukan olahraga otomotif di negeri ini.      

Irawan juga sosok di balik pembangunan Sirkuit Ancol di Jakarta Utara, yang Juni lalu sukses menggelar balapan Formula E untuk pertama kalinya. Layout trek sepanjang 2,370 km ini unik karena berbentuk seperti kuda lumping. Ada cerita menarik juga di balik itu.

Sebelum Ancol untuk Formula E, Indonesia pun punya trek kelas internasional lainnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sirkuit Mandalika, yang menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, termasuk MotoGP.

Kehadiran dua trek yang mampu menarik balapan-balapan internasional membuat Irawan senang sebab iklim industri olahraga otomotif (motorsport) di Tanah Air lebih baik dan bisa dikatakan sedang bangkit.

“Sesudah ada MotoGP, Formula E, di tahun yang sama di Indonesia, kita jadi lihat inilah adalah industri motorsport. Dan industri bukan sesuatu yang percuma, buang-buang uang, tetapi industri luar biasa, secara finansial dan kegunaan lain. Benefitnya banyak sekali,” ujar Irawan.

“Dengan adanya dua event ini, orang-orang sudah mau buka mata bahwa motorsport, dengan kemasan yang modern, sangat bisa kita jadikan sebagai industri,” tambah arsitek yang sempat menjadi pereli ini.

Baca Juga:

Irawan Sucahyono mengakui bahwa saat ini orang-orang asing yang mampu memanfaatkan ajang balap sebagai industri besar dan terukur, tetapi dengan bekerja bersama mereka, Indonesia belajar banyak.

“Pekerja-pekerja dari kalangan mereka yang memang spesialis di bidangnya dan sangat luar biasa, jadi kerjanya juga luar biasa. Bagaimana cara mereka mengemas event balapan sekelas kejuaraan dunia.”

Tentu untuk sampai ke sana dibutuhkan kerja sama banyak pihak. Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai induk olahraga otomotif di Tanah Air bisa menjadi penggerak dalam upaya memperkuat ekosistemnya.

“Kita perlu banyak belajar juga, kita ketinggalan dalam industri bisnis motorsport. Ini ekosistem yang harus kita bina bersama, mungkin IMI yang tanggung jawab, agara bisa membuat ekosistem motorsport, bukan hanya sport-nya saja, tetapi juga bisnisnya,” kata Irawan.

“Karena kalau ekosistemnya bagus, pasti yang muncul nanti adalah, secara keseluruhan, eventnya bagus dan terutama adalah pembalap. Ujungnya olahraga ini adalah atlet balap. Itu menjadi parameternya.

“Untuk menuju ke situ harus punya dasar yang sangat, sangat kuat. Ini yang harus kita pikirkan bersama. Ujungnya kita tahu bahwa harus dimunculkan pembalap, karena pembalap yang akan membawa nama Indonesia,” lanjut mantan Sekjen IMI itu.

Masih banyak hal menarik lain berkaitan dengan motorsport yang dibahas Irawan Sucahyono bersama M. Wahab S. dalam episode #5 Obrolan Garasi. Untuk selengkapnya, silakan simak videonya di kanal YouTube Motor1.com Indonesia atau player di bawah ini.         

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sergio Perez Bentuk Tim untuk Ramaikan Kejuaraan Powerboat Listrik
Artikel berikutnya Memelihara Sirkuit Lebih Sulit daripada Membangunnya

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia