Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Foto Surat Suara Jadi Perhatian Komite Etik Jelang Pemilihan Presiden FIA

Para kandidat Presiden FIA telah diperingatkan terhadap potensi perilaku tidak etis dalam pemilihan bulan depan, di tengah kekhawatiran bahwa pemilih dapat diminta mengirim foto surat suara mereka.

A huge FIA flag flies on the grid

A huge FIA flag flies on the grid

Mark Sutton / Motorsport Images

Federasi Automobil Internasional (FIA) akan memilih pengganti presidennya saat ini, Jean Todt, pada 17 Desember. Graham Stoker dan Mohammed Ben Sulayem akan bersaing untuk mengisi peran tersebut.

Kedua kandidat saat ini sedang mematangkan identitas figur tim senior yang harus dikedepankan untuk mengisi peran sebagai wakil presiden.

Dengan kampanye yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa minggu ke depan, sebuah surat telah dikirim ke semua anggota FIA dari Presiden Komite Etik FIA, Francois Bellanger.

Melalui surat, yang dipublikasikan di situs FIA, Bellanger menguraikan pentingnya pemilihan presiden untuk mencapai standar tertinggi pemerintahan, integritas, dan demokrasi yang ditetapkan oleh Statuta FIA.

"Dalam hal ini, tugas kami adalah memastikan bahwa siapa pun yang terlibat dalam kampanye pemilihan dan prosedur pemungutan suara mematuhi standar perilaku yang ditetapkan oleh Kode Etik FIA,” kata Bellanger menambahkan.

Sebagai upaya memastikan pemilihan 17 Desember nanti menjunjung tinggi standar tersebut, Bellanger memperingatkan agar anggota FIA tidak berada di bawah tekanan politik yang tak semestinya dalam mendukung kandidat karena lobi dari dalam atau dari pihak ketiga seperti pemerintah lokal dan asing.

Menariknya, Francois Bellanger juga menambahkan jika pemilih mungkin diminta untuk membuktikan bahwa mereka telah mendukung satu kandidat dengan mengirimkan foto surat suara mereka.

Baca Juga:

Menanggapi pertanyaan yang muncul mengenai praktik semacam itu, Bellanger menulis dalam suratnya bahwa melobi dan endorsement merupakan sesuatu yang sah, namun akan berpotensi kontroversial.

"Melakukan tekanan politik atau bentuk tekanan lainnya kepada Anggota FIA untuk memengaruhi suara mereka di pemilihan presiden FIA merupakan pelanggaran prinsip-prinsip dasar FIA,” tulis Bellanger.

“Akan menjadi pelanggaran yang lebih berat jika tekanan tersebut termasuk permintaan agar Anggota FIA memberikan bukti foto dari surat suara yang telah dicoblos. Dilaporkan bahwa ini mungkin terjadi di FIA, yang akan menjadi masalah dan perhatian serius bagi seluruh anggota FIA.”

Dalam surat tersebut juga menambahkan bahwa anggota FIA harus dibiarkan sendiri untuk memberikan suara mereka secara bebas dan rahasia dalam pemilihan, tanpa pengaruh yang tidak semestinya.

Bellanger mengemukakan bahwa tiga kegiatan yang akan dianggap melanggar aturan pemilu, yakni mengancam pemilih yang tidak mendukung kandidat tertentu, menawarkan hadiah kepada pemilih yang mendukung calon tertentu, dan meminta pemilih untuk memotret surat suaranya yang sudah dicoblos.

Komite Etik FIA juga telah meminta kepada setiap anggota FIA yang mengetahui pelanggaran aturan tersebut, untuk segera melaporkannya. Jika diduga ada kecurangan, maka akan dilakukan penyelidikan.

*Artikel ini dibuat oleh M. Fadhil Pramudya P yang sedang menjalani magang.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tom Kristensen: Motorsport Masih Akan Sangat Menguntungkan
Artikel berikutnya Sean Gelael: Sirkuit Mandalika Tak Kalah dengan Lintasan Balap Top Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia