Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Pembalap F3 2021: Muda, Cepat, dan Bertenaga

Tes pramusim pertama FIA Formula 3 2021 sudah digelar awal bulan ini. Seperti apa kesiapan dan kekuatan tim-tim maupun pembalap pun mulai terlihat.

Caio Collet, MP Motorsport

Foto oleh: Dutch Photo Agency

Tes yang dilakukan di Spielberg, Austria, 3-4 April lalu tersebut menjadi tes pramusim pertama. Tes pramusim kedua akan dilangsungkan pada 21-22 April nanti di Barcelona, Spanyol.

Kedua tes tersebut akan menjadi indikator awal bakal seperti apa persaingan para pembalap di FIA Formula 3 2021 yang akan dimulai pada 7-9 Mei mendatang di Sirkuit Barcelona.

Sebagai salah satu ajang pemasok pembalap untuk Formula 1, para pembalap memang dituntut harus mulai siap sejak masih memulai turun di Formula 3.

Hal tersebut pun sudah terlihat di tes pramusim Spielberg lalu. Para pembalap Formula 3 musim ini tidak hanya muda tetapi juga cepat dan bertenaga. Kekuatan fisik mereka sudah mulai terlihat.

Baca Juga:

Sebagai pembalap Akademi Alpine (dahulu Renault), Caio Collet (foto utama) menjadikan Oscar Piastri sebagai model terbaik. Bersama Prema Racing, Piastri langsung menyabet gelar F3 pada musim pertamanya, 2020 lalu. Musim ini ia promosi ke FIA Formula 2.

Bergabung dengan Tim MP Motorsport, Collet menjadi pembalap tercepat sepanjang dua hari tes dengan waktu lap 1 menit 18,592 detik. Unggul hampir 0,2 detik dari para rivalnya.

Mencetak waktu tercepat pada hari kedua, rival terdekat Collet tak lain Dennis Hauger. Pembalap yang akan menjalani musim kedua F3 bersama Prema tersebut melesat dengan 1 menit 18,711 detik.

Alexandr Smolyar, ART Grand Prix

Alexandr Smolyar, ART Grand Prix

Foto oleh: Formula Motorsport Ltd

Collet – pembalap asal Brasil, 19 tahun – juga mampu melibas 171 lap Sirkuit Spielberg atau setara 738,378 km atau berada di P3 untuk jumlah jarak tes dari 30 pembalap. Sebagai perbandingan, satu race F3 di Spielberg berdurasi 24 lap alias 103,632 km.

Tidak hanya tercepat, waktu lap Collet tersebut juga memecahkan rekor lap F3 di trek yang juga dikenal dengan nama Red Bull Ring itu yang dibuat Marcus Armstrong pada latihan bebas balapan ketiga F3 2019 dengan 1 menit 19,396 detik.

Tes pramusim di Spielberg lalu sangat mengejutkan karena rekor resmi sirkuit dipecahkan berkali-kali oleh empat pembalap berbeda. Total, sampai tes berakhir, 22 pembalap mampu mengalahkan waktu lap Armstrong.

Alex Smolyar (ART Grand Prix) memecahkan rekor lap pada hari pertama untuk kemudian Calan Williams (Jenzer Motorsport) mempertajamnya pada Minggu (4/4/2021) pagi.

Jak Crawford

Jak Crawford

Foto oleh: acisportitalia.it

Pada sesi tes kualifikasi, Minggu sore, rekor kembali dipecahkan dua kali masing-masing oleh Jak Crawford (Hitech Grand Prix) lalu Collet.  

Pada tes pramusim F3 lalu, sorotan juga tertuju pada Crawford. Pembalap binaan Red Bull Junior (akademi balap Red Bull Racing) itu mencatat waktu tercepat ketiga setelah terpaut kurang dari 0,2 detik. Crawford juga hanya tertinggal 0,064 detik dari Hauger di P2.

Red Bull memang sangat mengandalkan pembalap asal Amerika Serikat yang baru berusia 15 tahun tersebut. Crawford promosi ke FIA F3 setelah menjadi runner-up ADAC Formula 4 (F4 Jerman) pada musim perdananya, 2020 lalu.

Bergabung dengan Hitech, Crawford akan genap 16 tahun hanya lima hari sebelum F3 2021 dimulai nanti. Seperti Collet, Crawford juga melibas banyak lap Sirkuit Red Bull Ring lalu dengan 178 lap (768,604 km) dalam dua hari tes.

Juan Manuel Correa, ART Grand Prix

Juan Manuel Correa, ART Grand Prix

Foto oleh: FIA F3

Selain para pembalap belia seperti Caio Collet, Alex Smolyar (19 tahun), dan Jak Crawford, pencinta F3 juga menantikan kembalinya Juan Manuel Correa.

Pembalap berdrah Ekuador-AS, 21 tahun, itu baru kembali ke trek setelah 18 bulan usai mengalami kecelakaan hebat pada lomba FIA F2 di Spa-Francorchamps, Belgia.

Dikontrak ART Grand Prix, peraih dua podium F2 pada 2019 tersebut memang hanya berada di P18 saat tes pramusim lalu. Namun, ia mengaku kecepatannya sudah melebihi ekspektasinya.

Meskipun begitu, Correa mengaku masih kesulitan menyesuaikan kondisi fisiknya yang ternyata tidak seperti prediksinya. Khususnya saat pengereman.

Correa memperkirakan dirinya mungkin belum fit 100 persen saat F3 dimulai di Barcelona, bulan depan. Namun begitu, ia yakin mampu kompetitif jika mengacu performanya secara keseluruhan di Austria, setelah total melibas 158 lap (682,244 km).      

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Correa Yakin Bisa Bersaing dengan Pembalap Papan Atas F3
Artikel berikutnya David Schumacher Percaya Potensi Trident Racing

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia