Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ralf Schumacher Menyesal Pilih Tim yang Salah untuk Putranya

Ralf Schumacher mengaku salah memilihkan tim untuk putranya, David. Akibatnya, ia butuh tiga tahun untuk meraih kemenangan perdana di FIA Formula 3.

David Schumacher, Trident, 1st Position

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Pembalap Trident Racing tersebut meraih poin perdana sekaligus kemenangan pertama di F3 Austria, yang digelar di Red Bull Ring. Schumacher junior sebenarnya pernah nyaris menang di Barcelona. Tapi, misinya gagal akibat bersenggolan dengan Enzo Fittipaldi pada race 2.

Setelah melewati perjalanan yang berat, remaja 19 tahun itu akhirnya mendapat momentum menancapkan sejarah dalam karier. Ia menghirup aroma kemenangan meski sedikit dibantu keberuntungan.

Sistem reverse grid start menguntungkan pada Schumacher. Ia finis di urutan ke-12 pada Race 1, sehingga berhak memulai dari posisi pertama pada lomba berikutnya. Pembalap muda itu memaksimalkan kesempatan langka tersebut.

“Ya, hasilnya hebat, meski ada sedikit keberuntungan dari posisi start,” tutur ayah David, Ralf dengan bangga. “Dia baru saja menjalani balapan yang sempurna.”

David Schumacher memulai kiprah di FIA F3 sejak akhir musim 2019 bersama Campos Racing. Ia menjadi juru kunci, peringkat ke-32, karena tak punya poin.

Atas saran eks pilot F1, David menerima tawaran Charouz Racing System untuk pada paruh pertama musim 2020, lalu Carlin Buzz di paruh kedua. Lagi-lagi, Schumacher menelan kegagalan. Ia sulit bersaing di papan tengah dalam setiap balapan.

Baca Juga:

 

Pilihan pindah ke Trident adalah paling tepat. Ralf, yang juga berperan sebagai manajer, menyesal dengan pertaruhannya di masa lalu yang menghambat karier sang putra.

“Masalahnya adalah mobil sama, tapi tim-tim yang berbeda. Sebagai manajer dan ayah, saya membuat kesalahan besar dalam memilih tim tahun lalu. Sayang sekali, kami kehilangan satu tahun di sana,” Ralf Schumacher menjelaskan.

“Tim profesional bekerja lebih presisi, dan mobil semakin maju (tentu saja, Anda dapat melihat siapa di mana dalam ranking. Prema masih jadi nomor satu hingga sekarang.”

Prema menguasai F3 selama dua musim beruntun, yakni musim 2019 dengan Robert Schwarzman, lalu 2020 bersama Oscar Piastri. Tahun ini, Dennis Hauger wakil tim Italia itu tampil impresif dan berada di urutan teratas.

Pembalap Norwegia itu mengantongi 115 poin, 41 poin di atas Frederik Vesti (ART Team). Sedangkan, David Schumacher mengumpulkan 15 poin dari Red Bull Ring sehingga pantas menghuni peringkat ke-14.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Race 3 F3 Austria: Vesti Raih Kemenangan Perdana
Artikel berikutnya Lawrence Stroll Jual Saham, Prema Jadi Saudara Iron Lynx

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia