Wawancara: Presley puas lampaui target di MRF Challenge
Pembalap Indonesia, Presley Martono, melakukan wawancara eksklusif dengan Motorsport.com setelah menjalani musim MRF Challenge 2017-2018.
Menjelang ronde pamungkas MRF Challenge di Chennai, India, Presley sebenarnya masih memiliki peluang matematis untuk merebut gelar juara umum.
Tapi itu tidak bertahan lama karena Felipe Drugovich sudah ditetapkan sebagai juara umum setelah balapan pertama dari empat balapan yang digelar pekan ini.
Presley kemudian fokus mempertahankan peringkat kedua di klasemen. Perjuangannya semakin sulit karena rivalnya, Rinus van Kalmthout, berhasil memangkas jarak menjadi dua poin saja setelah memenangi Race 1.
Meski berada di bawah tekanan, Presley tetap tenang dan berhasil keluar sebagai pemenang di Race 2 yang penuh dengan insiden kecelakaan. Juara Formula 4 South East Asia itu kemudian meraih hasil krusial di dua balapan terakhir dan merebut status 'vice-champion'.
MOTORSPORT.COM: Keseluruhan puas dengan hasil musim ini?
Ya, saya sangat, sangat senang dengan bagaimana musim ini berjalan. Lebih baik dari yang saya harapkan. Saya memasang target lima besar dan saya telah melampauinya. Sebelum Abu Dhabi, saya juga masih berada dalam persaingan titel, jadi itu bagus.
Juga saya beberapa kali bisa finis di podium. Memang jika dibandingkan dengan Drugovich itu tidak terlalu signifikan, tapi podium tetap adalah hasil yang positif.
Terutama mengingat di mana saya berada tahun lalu. Musim lalu saya hanya mengikuti satu ronde saja di Chennai. Dan saat itu saya tertinggal jauh dari rombongan depan. Jadi dengan peningkatan hasil pada tahun ini, saya benar-benar puas.
MOTORSPORT.COM: Di Abu Dhabi, apa yang membuat Drugovich unggul?
Saya telah membalap dengan Felipe sejak 2014. Dan dia benar-benar pembalap yang cerdik. Dia selalu tampil kencang dan konsisten. Kalaupun dia bukan yang terkencang, dia selalu mencari cara untuk menjadi yang terdepan.
Menurut saya di Abu Dhabi, dia benar-benar menjalani balapan yang sangat bagus. Tidak ada yang bisa mengalahkannya. Dia sangat kencang. Saya terkencang kedua, tapi sama sekali tidak dekat di belakang dia. Cukup disayangkan karena sebelum itu, harapan merebut titel masih terbuka.
Wawancara eksklusif oleh Rachit Thukral
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments