Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Awalnya Diremehkan, Ganassi Angkat Topi untuk Alex Palou

Pertaruhan Chip Ganassi, pemilik Chip Ganassi Racing, akhirnya terbayar dengan gelar juara yang disegel Alex Palou. Ia pun kini angkat topi untuk pembalapnya.

Watch: Cuplikan Grand Prix Long Beach 2021

Pembalap Spanyol tersebut sudah mencicipi berbagai kompetisi, dari Formula2 hingga IndyCar. Ketika harapan ke Formula 1 pupus, ia menyiapkan rencana kedua dengan mencoba turun dalam Super Formula hingga IndyCar.

Ternyata, keberuntungan didapat pada balapan yang beken di Amerika Serikat. Pekan ini, Palou masuk dalam sejarah IndyCar. Dalam satu dasawarsa terakhir, hanya ada tiga pembalap lokal yang bersinar di ajang tersebut.

Awalnya, pembalap 24 tahun tersebut tidak terlalu dianggap meski sudah membuktikan kualitas dalam uji coba.

Ia berdebut dengan Dale Coyne Racing pada 2020 dan finis di urutan ke-16. Ganassi lantas merekrutnya setelah menonjol dalam tes di Barber Motorsports Park.

“Ada empat mobil di sana dan dia menjadi yang tercepat. Reaksi kami seperti, ‘Ya Tuhan! Kenapa seorang pembalap bisa kencang atau tidak. Saya kira kami menganggapnya dengan candaan,” Chip Ganassi mengenang.

“Kemudian, kami masuk ke balapan dan dia paling cepat saat latihan. Kami katakan, ‘Baiklah, hebat, itu cukup, tapi kami punya kualifikasi, balapab, banyak talenta di paddock. Dia jadi yang terkencang (antara mobil Ganassi) dalam kualifikasi, dan kemudian, dia memenangi balapan.

“Dia membuat Will Power dan Scott Dixon tercekat sepanjang hari. Di sana, dia membuktikan bisa mengatasi tekanan. Dia bisa menang dalam kariernya.”

Baca Juga:

Ganassi tak menampik bahwa partisipasi Palou di Super Formula 2019, di mana ia bertengger di posisi ketiga dan dinobatkan jadi Rookie of the Year, sangat membantu. Bekerja bersama kru dari Jepang dalam TC S Nakajima Racing, sedikit banyak mengubah etos kerja dan pemikirannya ke arah positif.

“Tentu saja, program magang dalam balapan terbaru di Jepang. Saya kira itu membawa sedikit mentalitas Jepang ke tim, di mana mayoritas dari kami menganggap itu menyegarkan. Menjadi bagian tim Honda dan bersama mereka selama beberapa tahun, mendapat beberapa kemenangan, itu membawa kekuatan tertentu yang bisa Anda lihat sebagai bagian permainan,” tuturnya.

“Saya pikir, dia punya manajemen bagus di sekitarnya. Kami didekati seorang teman tim, yang juga merupakan temannya juga, Roger Yasukawa, yang mengatakan, ‘Anda harus melihat pemuda ini.’ Dari sana, semua dimulai.

“Pada awal musim, Anda tidak tahu apakah seorang pembalap muda seperti dia punya kekuatan untuk melaju seperti ini sepanjang musim atau kelelahan pada Juni atau Juli, seperti itu. Saya selalu mengatakan bahwa mengemudi di IndyCar…Bagian mengemudi sebenarnya tidak sesulit itu.

“Perjalanan tidak terlalu rumit, tes tidak buruk, sponsor bekerja dalam tim tidak suliti, Tapi, ketika Anda mengombinasikan semuanya, menjadi sulit. Tapi, dia mampu melakukan itu, malah masih punya cadangan”

Ganassi menilai Palou sudah matang dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terus dilakukan skuad Ganassi.

“Anda melihat seorang pemuda yang akan mencapai banyak rekor dalam lomba ini dan dia sudah memulainya. Sebuah tahun hebat yang kami miliki! Saya harus jujur, dia telah mengejutkan kami sejak dia keluar dari pintu dan dengan pekerjaan yang dilakukannya, angkat topi untuknya,” ia memuji.

Mantan pembalap Campos Racing itu menjalani pemulihan dengan cepat dan seolah tak terpengaruh cederanya.

“Ketika Anda menumbuk dinding dalam kecepatan 215 meter/jam atau 220 di Indy…tak heran pembalap melaju 210 setelah melesati 220, 225…Itu bisa memperlambat  Anda sedikit. Mengagetkan kalau dia tak terpengaruh. Dia malah lebih kencang lagi saat masuk ke mobil.”

Palou mempersembahkan titel ke-14 untuk Ganassi Racing dan runner-up Indy 500. Kemenangan tersebut tak hanya membuat tim gembira, tapi juga orang-orang di sekitarnya.

“Kami mengalami paceklik selama bertahun-tahun sejak era mobil #10. Saya pikir kembali Dario (Franchitti) dan Dan Wheldon dalam mobil itu, serta deretan kesuksesan yang mereka miliki. Sayangnya, karena satu dan lain hal, kami belum menemukan kombinasi tepat selama beberapa tahun.

“Kejuaraan dimenangi dengan banyak kerja keras, dengan pengorbanan banyak orang yang tidak terlihat dengan mata telanjang atau menguap begitu saja dan tidak pernah diliput media dalam malam dingin di Indianapolis.

“Para kru bekerja dengan komputer atau mobil, meningkatkan itu sedikit, bersiap untuk awal musim atau Indianapolis 500. Itu di mana kejuaraan dimenangi. Yang membuat spesial, mengingat banyaknya orang di Indianapolis yang tersenyum lebar sekarang. Mereka di pabrik kami, anggota keluarga, pacar.”

Alex Palou, Chip Ganassi Racing Honda takes the checkered flag

Alex Palou, Chip Ganassi Racing Honda takes the checkered flag

Foto oleh: Chris Owens

Saat ditanya, apakah Palou mirip salah satu muridnya, Ganassi segera menjawab, “Dia sama seperti Dixon, tak punya lapisan, hanya berada di tengah.

“Saya menyukai semua tentangnya sebagai pembalap. Saya akan mengikuti kata-kata Dixon, sekarang dan saya akan mengatakan kalau ini rumit.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Simon Pagenaud Gabung Meyer Shank Racing Musim Depan
Artikel berikutnya Meski Gagal Juara IndyCar, Zak Brown Tetap Puji Patricio O'Ward

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia