Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Chip Ganassi Racing Menyesal Pernah Tolak Will Power

Will Power mengutarakan pernah diremehkan dan ditolak Chip Ganassi Racing pada 2008. Alih-alih berkecil hati, pria Australia tersebut jadi malah termotivasi memberi hasil maksimal untuk Team Penske, yang menampungnya.

Will Power, Team Penske Chevrolet

Will Power, Team Penske Chevrolet

IndyCar Series

Power, yang menjuarai Indy 500 pada 2014, membuka kisah kurang menyenangkan dengan Chip Ganassi Racing dalam podcast Rusty’s Garage.

Pria Australia tersebut pernah bertemu dengan bos tim tersebut, Mike Hull, di akhir 2007. Berdasarkan pengamatan, Power dinilai tak punya ‘Chip Factor’. Setelah itu, tak ada lagi pembicaraan.

“Kami bertemu di Starbucks. Saya mengalami tahun yang bagus di ChampCar (pada 2007). Saya menghubungi Mike Hull dan dia menjawab, ‘Temui saya di Starbucks’,” tuturnya.

“Dia berkata, ‘Anda harus memiliki Chip Factor’, dia menyebut itu Chip Factor dalam pembalap. Driver seperti Juan Pablo Montoya, Jimmy Vasser, Alex Zanardi, yang membalap untuknya. Perbincangan kami lancar tapi dia tak pernah mengontak lagi.”

Gagal bergabung dengan tim yang bermarkas di Indianapolis, Power bertahan di KV Racing. Periode sulit membuatnya berpikir untuk pulang ke Australia pada 2009. Kebetulan ada tawaran menggantikan James Courtney, yang meninggalkann Stone Brothers Racing demi Dick Johnson Racing.

“Stone Brothers mencari seseorang. Ross Stone mengirim surat elektronik kepada saya. Saya ingat berbicara dengannya. Itu tentu sebuah opsi. Tapi di titik itu, sulit bagi saya melepaskan open-wheel,” katanya.

Baca Juga:

Power bahkan telah mencapai kesepakatan untuk bertempur di A1GP yang naas. Tapi, ia membatalkan kontrak mengikuti saran sang istri.

“Sebenarnya saya sudah teken kontrak dengan A1GP dan istri saya meminta, ‘jangan tanda tangan kontrak itu, bagaimana sendainya Penske atau Ganassi punya kursi kosong?’ Saya mengalami tahun yang mengerikan, saya selesai. Saya tak punya tunggangan. Saya jawab, ‘Itu tak mungkin terjadi, Anda gila’. Saya tanda tangan kontrak dalam kondisi stres berat karena bertengkar hebat dengan istri,” Power mengungkapkan.

Dalam kondisi menganggur, ia pun mendapat panggilan dari Team Penske untuk mengisi slot Helio Castroneves, yang didepak karena penggelapan pajak. Kariernya meroket dengan skuad milik Roger Penske itu.

Kecuali di musim debutnya yang bertengger di peringkat ke-19, pria 40 tahun itu tak pernah keluar dari lima besar. Ia meraih peringkat teratas Indy 500 2014, empat kali runner-up 2010, 2011, 2012 dan 2016.

Pencapaian mengagumkan Power membuat Hull tercengang sekaligus menyesal tak memboyongnya.

“Beberapa tahun kemudian, ketika saya tampil mengejutkan, Mike Hull berkata, ‘penyesalan terbesar kami adalah tidak merekrut Anda.’ Itu pada 2011, saya ingat, ketika saya sangat sukses untuk Penske,” ucap pemenang 36 balapan IndyCar tersebut.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ericsson Fokus Perbaiki Kualifikasi
Artikel berikutnya Mission Foods Sponsor Utama Montoya di Indy 500

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia